Sumber :
- Newslocker
VIVA.co.id
- Para pelaku transgender ternyata tidak semenarik yang dikira. Selain mengubah kelamin, operasi pengubahan seksualitas juga bisa mempengaruhi kinerja otak.
Hal ini diungkap ilmuwan yang mengaku telah melakukan penelitian terkait dengan efek buruk transgender. Menurut mereka, orang-orang yang melakukan operasi kelamin juga akan mendapatkan terapi pengganti hormon.
Baca Juga :
Fenomena LGBT Sudah Ada Sejak Dulu
Baca Juga :
LGBT Bisa Disembuhkan Lewat Terapi Konseling
"Lalu, penelitian kami terhadap aktivitas otak menemukan adanya perubahan pada level SERT di otak. SERT adalah
Serotonin Reuptake Transporter
, protein otak yang mampu menghantarkan kimia serotonin ke sel syaraf dan berperan penting dalam perubahan perasaan dan rasa ingin tahu," ujar Kasper, yang didampingi Dr Ruben Lanzenberger dalam penelitian tersebut.
Namun, dipaparkan Kasper, tingkat perubahan ini dialami berbeda oleh para pelaku transgender yang berbeda. Jika pelaku transgender adalah pria yang menjadi wanita, ada penurunan level SERT dalam otak pasien, akibat dari hormon estrogen yang meningkat. Sedangkan sebaliknya terjadi pada pelaku transgender wanita yang berubah menjadi pria.
"Ini membuktikan, perbedaan hormonal antara pria dan wanita mempengaruhi perasaan dan beresiko merusak. Pria yang berubah menjadi wanita cenderung mengalami penurunan kecerdasan, dibanding wanita yang berubah menjadi pria," ujar Kasper.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal
Biological Psychiatry
.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Lalu, penelitian kami terhadap aktivitas otak menemukan adanya perubahan pada level SERT di otak. SERT adalah