Bahas Kampanye Negatif Sawit RI, Pemerintah Gandeng Swasta

Pekerja perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara
Sumber :
  • REUTERS/Y.T Haryono/Files

VIVA.co.id - Kementerian Perdagangan menggelar acara "Palm Oil as An Indonesia Export Prime Mover" pada hari ini, Selasa 20 Oktober 2015. Pemerintah memanfaatkan pertemuan ini untuk membahas beberapa hal dengan asosiasi sawit Indonesia, salah satunya peningkatan ekspor sawit.

"Sawit dan produk turunannya itu digunakan untuk meningkatkan ekspor, tapi telah terjadi hambatan, baik produk yang masuk maupun yang diekspor," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih, dalam acara "Palm Oil as An Indonesia Export Prime Mover" di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa 20 Oktober 2015.

Karyanto mengatakan atas dasar itu, pihaknya menggelar acara ini bersama dengan asosiasi sawit. Ada dua hal yang dibahas. Yang pertama adalah merumuskan solusi strategis untuk menghadapi kampanye negatif (black campaign) terhadap sawit.

"Kedua, merumuskan strategi untuk menyerbu pasar di mana negara tujuan tak pakai syarat ekspor sawit dan turunannya," kata dia.

Ada Moratorium, Investasi Sawit Tetap Berjalan Baik

Adapun asosiasi-asosiasi sawit yang hadir adalah Dewan Minyak Sawit Indonesia, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia, Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPII), Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), Masyarakat Perkebunan Sawit Indonesia, Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia, dan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia. (ren)

petani tembakau

RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia

Hal tersebut melemahkan daya saing industri nasional.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016