5 Masalah Ini Bikin Indonesia Sulit Hadapi Kapitalisme

Buku Pak Goen
Sumber :
  • Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Ada lima masalah utama mengapa masyarakat Indonesia kesulitan menghadapi kapitalisme Kalau kita lihat masyarakat Indonesia berbeda-beda, namun kelihatan mayoritas menghadapi kesulitan ekonomi di zaman kapitalisme. Mengapa?

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
1. Selama ratusan tahun budaya kuno mengajarkan keikhlasan tanpa pamrih. Pamrih itu jelek, pamrih itu haram. Jadi masyarakat Indonesia bermula dari perdagangan tanpa pamrih. 

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
Jadi kalau misalnya tukang mangga ditanya berapa harga nya sekeranjang? Dia menjawab "seikhlasnya Bu".

2. Prinsip kapitalisme membuat segalanya menjadi dihitung value. Biar kata merica kalau di London seharga emas. Kok bisa? Terserah pedagangnya. Pedagangnya dari Selat Malaka naik kapal ke Dubai.

Setelah itu lewat padang gurun ke Istanbul. Naik kuda ke Hongaria, Rumania, sampai di Eropa bawa merica. Berapa harga nya? Sudah untung tidak hilang ditelan badai pasir.

3. Oleh karena itu Belanda menimbun harta setinggi mungkin dari buah Pala, cengkeh, dulu perang Inggris lawan Belanda memperebutkan pulau kecil di Ternate. Bagaimana rakyat Indonesia menghadapi kapitalisme?

Boro-boro mencerna trading dan value of goods, masyarakat melihat nya sebagai kolonialisme, perbudakan, imperialisme, penjajahan. Bagaimana sekarang?

4. Kapitalisme itu artinya kapital. Kalau  punya kapital, Anda bebas. Seperti paspor bebas. Bila tidak punya kapital harus kerja rodi, mau memilih buruh tani tebu demi corporation gula, atau buruh rel Kereta api. Keduanya tidak bisa memiliki posisi tawar bargaining power. Sejak itu perbudakan dihapus.

Dulu ukurannya tanah. Misalnya ada orang menguasai tanah seluruh Depok. Jadi seluruh Depok milik dia yang lain mengontrak. Kalau tidak ya harus jadi buruh. Buruh aja dicari paling murah dari Bali.

Sekarang sama saja, namanya ganti agunan. Dulu ukurannya tanah seluas Depok. Sekarang namanya developer. Jadi misalnya tanah di kampung Cisauk kadang sertifikat tidak ada.

Namanya dulu kampung seberang. Menyeberangi sungai besar Cisadane. Alhasil developer menata dan membuat sertifikat harganya kalau di kampung tanah girik Rp1 juta-Rp2 juta per meter dari developer jadi Rp8 juta-Rp10 juta. 

Jadi masyarakat Indonesia mengalami pertandingan lari melawan kelinci, tikus, kuda sedangkan dirinya kura-kura. Pertandingan spekulasi properti inilah inti fundamental kapitalisme.

5. Oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembatasan harga. Kalau di Jogja harga tanah tidak bisa mahal. Karena sepanjang Malioboro bebas menyewa murah tanah Sultan. Ini namanya konsep buffer. Penyanggah. Harus ada penyanggah batas harga. Coba lihat sekarang Semua Menteri diharuskan hidup sederhana. 


Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.

Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen.
Buku terbaru Money Intelligent: Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM) , Kategori : Manajemen, Harga:  43.800   
Money Intelligent: Rahasia Kaya, Mulai Berbisnis (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.) , Kategori : Manajemen, Harga:  47.800  Mulai tersedia di toko-toko buku terdekat.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya