Mau Naik Haji? Pertimbangkan Dua Pilihan Ini

Ilustrasi matahari di atas Kabah.
Sumber :

VIVA.co.id - Dana untuk naik haji terbilang mahal untuk banyak orang. Apalagi di saat dolar sedang menguat karena ongkos naik haji memang menggunakan kurs dolar.

Biaya naik haji ke Tanah Suci saat ini berkisar antara Rp41 juta sampai Rp90 juta, tergantung fasilitas akomodasi yang didapatkan. Memang mahal, bukan?

Tidak heran kalau banyak orang baru bisa naik haji di saat berusia senja, dengan kondisi yang sudah tak begitu fit lagi. Karena itu, sebaiknya mengumpulkan ongkos naik haji dari sekarang.

Anda bisa mengumpulkan uangnya, baik dengan membuka tabungan khusus haji atau dengan membuka asuransi haji.

Masih bingung antara dua hal ini? Kalau begitu, simak penjelasan singkatnya yuk.

Tabungan haji

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik

Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang tabungan haji:

Beberapa bank di Tanah Air, yang memiliki unit syariah, menawarkan tabungan haji dengan berbagai nama produk, seperti Tabungan Haji atau Tabungan Arafah.

Di tabungan haji ini, Anda bakal diwajibkan menabung dengan nominal tertentu yang telah ditetapkan hingga jangka waktu tertentu. Bank akan membuat simulasinya, berapa uang yang harus Anda tabung hingga waktu naik haji.

Tabungan yang nantinya terkumpul ini akan digunakan untuk ongkos naik haji (ONH) sesuai pilihan Anda, yaitu ONH plus atau reguler. Kalau ONH plus sudah pasti lebih mahal dibanding reguler, sehingga kalau nilai tabungan untuk ONH plus akan lebih besar atau lama.

Dengan membuat tabungan haji, Anda akan lebih mudah menyimpan uang untuk ongkos haji, sekaligus memudahkan dalam melakukan adminsitrasi pendaftaran haji.

Baca juga: 11 Bank Penyedia KPR Terbaik Dengan Bunga di Bawah 1 Persen!

Asuransi Haji

Tabungan haji jelas berbeda dengan asuransi haji. Nah berikut beberapa hal menarik tentang asuransi haji:

Jika Anda memilih asuransi haji maka Anda juga akan menyiapkan dana sesuai dengan rencana dan jadwal waktu naik haji.

Kalau tabungan haji, Anda akan mengumpulkan dana di bank. Sedangkan asuransi haji maka Anda mengumpulkan dana di perusahaan asuransi.

Bila Anda sudah menentukan kapan naik haji, maka perusahaan asuransi akan menghitung jumlah uang yang harus dibayar sesuai dengan keinginan Anda tersebut.

Asuransi haji akan memberikan proteksi sekaligus investasi karena sebagian premi yang dibayarkan dibagi dalam dua portofolio berbeda, untuk proteksi sekaligus investasi.

Karena manfaatnya lebih banyak dibanding tabungan haji, maka dana yang disiapkan untuk asuransi haji biasanya lebih besar. Hal itu karena adanya biaya tambahan berupa premi untuk proteksi atau perlindungan selama menunaikan haji. 

Baca juga: Enam Vendor Catering Terbaik di Jakarta Untuk Resepsi Pernikahan Kamu!

Nah, setelah menyimak dua penjelasan singkat tersebut, Anda bisa menentukan ingin memilih tabungan haji atau asuransi haji?

Memang harus diakui kalau asuransi haji lebih banyak memberikan keuntungan karena selain menyiapkan dana haji, asuransi haji juga memberi proteksi sekaligus investasi kepada nasabahnya. Sehingga Anda akan menjadi merasa lebih aman  selama menjalankan haji.

Sementara tabungan haji hanya sebagai wadah untuk mengumpulkan biaya ongkos haji.

Bagi Anda yang memiliki uang berlebih dan ingin keamanan lebih ketika menunaikan haji sebaiknya memilih asuransi haji. Tapi kalau Anda tak miliki banyak uang untuk mencicil biaya naik haji, tabungan haji bisa jadi pilihan Anda.
 
Insya Allah, apapun cara mengumpulkan uang yang Anda pilih untuk bisa naik haji bisa menjadikan Anda haji yang mambrur dan pulang dengan sehat dan selamat. Amin.

Kalau  Anda masih membutuhkan modal untuk usaha atau traveling, manfaatkan fasilitas kredit tanpa agunan (KTA) dari berbagai bank penyedia, bandingkan beberapa produk KTA sekarang, klik di sini!

Suka artikel ini? klik di sini untuk membaca ratusan artikel menarik lainnya!

Ilustrasi boros belanja.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Siapa sih yang pengen hidup boros?

img_title
VIVA.co.id
27 September 2016