- VIVA.co.id/Muhammad Solihin
VIVA.co.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli memastikan bersama seluruh kementerian di bawah koordinasinya akan terus menjalankan apa yang selama ini diprogramkan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Rizal bahkan mengaku optimis bisa menyelesaikan program-program nawacita dalam lima tahun ke depan, mengingat semua menteri yang berada di bawah koordinasinya merupakan menteri yang hebat dan mumpuni dalam bidangnya.
Namun, Rizal menyayangkan ada satu menteri di bawah koordinasinya selalu tidak mempunyai pandangan yang sejalan, bahkan disebutnya tidak patuh pada dirinya.
"Kecuali satu, karena dia merasa bekingnya kuat, ada yang merasa dekat dengan orang nomor dua (Wakil Presiden, Jusuf Kalla) di negara ini," ujar Rizal dalam diskusi Rembug Nasional Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Selasa 20 Oktober 2015.
Rizal menjelaskan, menteri tersebut juga selama ini dinilai tidak pernah mengindahkan dirinya yaitu selalu mangkir rapat.
"Selama saya jadi Menko, dia tidak pernah ada di hadapan saya. Saya undang (rapat) tidak pernah datang. Dia tidak mengerti peta," katanya
Dia lalu memuji sejumlah menteri di bawah koordinasinya, seperti Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, yang dinilainya badung (nakal), tapi ngerti masalah. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, yang orangnya tidak neko-neko dan konkret.
"Lalu ada Ibu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan) yang juga orangnya berani. Saya bersyukur rata-rata menteri di bawah saya itu bagus-bagus," ujarnya
Seperti diketahui, menteri yang maksud Rizal Ramli ialah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said. Ketika Rizal Ramli dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menggantikan Indroyono Susilo, saat itu Sudirman tidak hadir karena sedang ke luar negeri.
Pandangan Rizal dengan Sudirman pun selalu berseberangan, salah satunya dalam menyikapi perpanjangan PT Freeport Indoneisia.
Dukung Rizal Ramli Maju Pilkada, Buruh Mulai Keliling Pabrik
Buruh gelar aksi 1 juta tanda tangan di Kawasan Industri Pulogadung.
