Sumber :
- VIVA.co.id/Muhammad Solihin
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, kembali mengeluarkan jurus "Rajawali Ngepret"-nya kepada PT Freeport Indonesia.
Hal ini didasari karena perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) ini tak kunjung melepas sahamnya.
Baca Juga :
Rizal Ramli Tutup Mulut Ditanya Pilkada Jakarta
Bahkan, Rizal mencurigai, belum dilakukannya divestasi saham Freeport, yang sudah melewati batas masa tenggang 14 Oktober tersebut, dikarenakan adanya pejabat di Indonesia masih bermental inlander atau takut dengan orang asing.
Selama ini, kata Rizal, Freeport selalu mencari-cari alasan untuk tidak melakukan divestasi saham.
"Freeport selalu cari alasan untuk tidak divestasi, macam-macam alasannya. Kenapa berani begitu? Mohon maaf, pejabat kita gampang disogok. Sebenarnya saya tidak perlu minta maaf juga," ujar Rizal, di acara Rembug Nasional Satu Tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2015.
Rizal menjelaskan, langkah Presiden Joko Widodo dengan memberikan syarat Freeport untuk melakukan divestasi saham sebelum perpanjangan kontrak dipastikan sudah benar dan sesuai prosedur yang ada.
"Kalau Freeport lakukan divestasi saham, kami mau negosiasi. Kalau tidak, mending kembalikan itu kontrak, resminya kan gitu," katanya.
Menurut Rizal, Freeport harus terus ditekan dengan memberikan syarat-syarat yang sedianya dapat memberikan keuntungan lebih banyak untuk Indonesia.
"Tapi, ada pejabat keblinger yang maunya negosiasi sekarang, pasti Freeport tanda tangan kalau dipepet. Karena mereka bisa rugi, tapi mental kita masih mental inlander. Kita sudah 70 tahun merdeka masih inlander, sama orang asing saja takut," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selama ini, kata Rizal, Freeport selalu mencari-cari alasan untuk tidak melakukan divestasi saham.