Bursa Asia Melemah Terdampak Wall Street

Sumber :
  • REUTERS/Issei Kato
VIVA.co.id
- Bursa Asia melemah pada perdagangan Rabu, pelemahan akibat imbas dari sentimen negatif yang terjadi di Bursa Wall Street. 

Investor juga masih menungu keputusan hasil rapat Bank Sentral Eropa yang akan dilakukan pada akhir pekan, demikian dilansir dari CNBC, Rabu 21 Oktober 2015.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah tipis sebesar 0,07 persen. Bursa Australia juga kehilangan kekuatan sehingga turun 0,2 persen karena kehawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi China dan penurunan harga komoditas.

Indeks saham Dow Jones industri secara rata-rata turun 13,43 poin atau 0,08 persen ke 17.217,11. Sementara S&P kehilangan 2,89 poin atau 0,14 persen ke 2.030,77 dan Nasdaq composite juga menurun 24,50 poin atau 0,5 persen ke 4.8990,97.

Pada perdagangan kemarin, bursa Asia juga merosot dipicu harga komoditas tertekan seiring pertumbuhan ekonomi China melambat. 

Indeks Nikkei di Bursa Efek Tokyo mengungguli daerah pada awal perdagangan, dengan keuangan dan eksportir terkemuka.

Mizuho Financial dan Sumitomo Mitsui Financial Group menguat masing-masing 1,8 persen dan 1,3 persen. Nomura Holdings dan Daiwa Securities juga naik lebih dari satu persen. Saham Toyota Motor dan Canon naik masing-masing 1,5 persen dan 1,6 persen.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Indeks Australia S&P ASX 200 pada Rabu pagi tetap melempem menyusul berita bahwa pemerintah Australia telah menerima sebagian rekomendasi agar adanya penyelidikan yang lebih komprehensif terhadap sektor keuangan negara.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Commonwealth Bank of Australia dan National Australia Bank turun masing-masing hampir satu persen.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Kospi tergelincir 0,1 persen, saham Samsung Electronics merosot 0,2 persen. Sementara itu, pasar Hong Kong tutup untuk perayaan Festival Yeung  Chung.
Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016