Laju Rupiah Akan Diuji Jelang Paket Kebijakan Jilid IV

mata uang
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside/Files
VIVA.co.id
- Pelemahan nilai mata uang Garuda terhadap dolar Amerika Serikat masih dapat berpotensi kembali terjadi seiring dengan bertahannya penguatan indeks dolar pada rupiah.

Namun, Analis NH Korindo Securities Indonesia mengatakan, pergerakan rupiah hari ini akan menguji sentimen dari dirilisnya paket kebijakan ekonomi jilid V yang wacananya akan diumumkan hari ini oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Laju Rupiah akan menguji sentimen dari dirilisnya paket kebijakan ekonomi," ujarnya di Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2015.

Reza menjelaskan, laju rupiah dapat kembali mengalami pelemahan mengikuti pelemahan laju harga minyak mentah dunia seiring ekspektasi meningkatnya suplai. Hal tersebut memberikan semangat bagi laju dolar untuk dapat menguat sehingga berimbas negatif pada rupiah.
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat

"Pelemahan harga minyak mentah dunia yang berimbas pada penurunan sejumlah harga komoditas memberikan amunisi bagi dolar untuk dapat bergerak menguat. Kondisi ini pun berimbas pada pelemahan sejumlah mata uang di antaranya AUDUSD, USDCAD, USDRUB, dan EURUSD," tuturnya.
Menkeu Rombak Asumsi Nilai Tukar Rupiah di APBN-P 2016

Reza menyampaikan, laju rupiah berada di bawah target batas bawah Rp13.650. Sementara pergerakan hari ini akan berada di kisaram Rp13.712 - Rp13.685. (ren)
Jokowi Sibuk, Paket Kebijakan XIII Keluar Pekan Depan
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016