Strategi Credit Suisse Kuasai Pasar Asia Pasifik

CEO Credit Suisse Asia Pasifik Helman Sitohang.
Sumber :
  • Dokumenasi Credit Suisse
VIVA.co.id
Dana Deklarasi Tax Amnesty Bank Mandiri Sudah Rp70 Miliar
- Credit Suisse mengumumkan pengangkatan
Chief Executve Officer
Tingkatkan Kerja sama, BSM dan Muhammadiyah Teken MoU
(CEO), Kawasan Asia Pasifik, Helman Sitohang sebagai orang Indonesia pertama yang masuk dalam dewan eksekutif perusahaan, setelah dilakukan peninjauan terhadap perusahaan secara global.
 
Laba Bank Mayora Ditopang Naiknya Penyaluran Kredit
Penunjukan Helman dilakukan, seiring rencana bank tersebut mengalokasikan lebih banyak modal dan sumber daya ke wilayah Asia Pasifik untuk menggandakan pendapatan pada akhir 2018. 

Helman bekerja untuk Credit Suisse sejak 1998, dan saat ini merupakan orang Indonesia dengan jabatan tertinggi dalam perusahaan tersebut. Pengumuman ini dibuat, setelah Credit Suisse mencatatkan kinerja memuaskan di Asia Pasifik. 

Pendapatan Credit Suisse di wilayah tersebut naik 17 persen menjadi 3 miliar franc Swiss dan pendapatan sebelum pajak naik 48 persen menjadi 1,1 miliar franc Swiss, dalam sembilan bulan pertama di 2015. 

Pencapaian ini didukung oleh kinerja perusahaan, yang kuat dan berkelanjutan di Asia Pasifik dan model ‘Satu Bank’ yang menuai sukses besar. Model ini menawarkan produk-produk Private Banking & Wealth Management dan Investment Banking yang terintegrasi bagi para nasabah.

Helman mengatakan, Credit Suisse Asia Pasifik telah mencatat pendapatan sebelum pajak yang tinggi di tiga kuartal pertama tahun ini. Kawasan tersebut menyumbangkan 15 persen dari total pendapatan Credit Suisse dan 28 persen dari pendapatan sebelum pajak. 

"Ini merupakan kinerja yang solid, mengingat kondisi pasar saat ini dan menunjukkan ketangguhan model bisnis kami dan kemampuan kami untuk menghasilkan keuntungan pada siklusnya," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Kamis 22 Oktober 2015. 

Credit Suisse Asia Pasifik saat ini menargetkan untuk menggandakan pendapatan sebelum pajak dan dana kelolaan di kawasan ini pada akhir 2018. Saat ini, aset yang dikelola sebesar 133 miliar franc Swiss dan dalam tiga kuartal pertama berhasil mengumpulkan 14,7 milliar franc Swiss aset baru, atau mewakili sebesar 55 persen total bersih aset baru private banking dari bank tersebut.

"Kami melakukan investasi besar di Asia Pasifik, baik dalam bentuk sumber daya maupun modal. Fokus kami adalah untuk menjadi mitra bagi klien High Net Worth Individual, pengusaha dan institusi agar dapat mendukung ambisi pertumbuhan mereka," ungkapnya.  

Dia pun berencana untuk lebih mengembangkan pasar-pasar utama, dengan memanfaatkan kekuatan di Asia Tenggara dan membangun franchise China. Sambil mempertahankan budaya kepatuhan dan kontrol yang konsisten. 

"Ambisi kami adalah untuk menjadi bank terpercaya bagi Pengusaha di Asia Pasifik dan menjadi tujuan utama bagi orang-orang yang berbakat," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya