Menkeu: Tak Mudah Mengembalikan RI Jadi Macan Asia

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui, tidak mudah untuk membangkit kembali posisi Indonesia sebagai macan Asia seperti di era tahun 60-an.  

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

Diutarakannya, upaya reformasi ekonomi yang dilakukan pemerintah, merupakan salah satu cara untuk mengembalikan Indonesia sebagai macan Asia.
Mengoptimalkan Aset Negara


"Dulu, kita pernah jadi macan Asia. Tetapi, tidak mudah macan Asia ini bisa bangkit lagi," ujar Bambang, saat ditemui di Energy Building, Jakarta Pusat, Kamis 22 Oktober 2015.


Upaya reformasi yang dilakukan pemerintah, kata dia, di antaranya adalah reformasi perpajakan untuk menambah penerimaan negara, menggelontorkan dana alokasi untuk pembangunan infrastruktur, hingga paket-paket kebijakan ekonomi.


Dia mengklaim, hasilnya pertumbuhan Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara berkembang lain. Ditambah, dengan berbagai sektor dalam negeri yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan.


"Pertumbuhan cukup baik dibanding Brasil dan Rusia. Inflasi terjaga enam persen
year on year
(yoy). Investasi masih tumbuh, neraca perdagangan surplus, rasio utang kita juga tetap terjaga 25 persen, anggaran defisit di bawah tiga persen," katanya.


Meski begitu ketidakpastian global menurut Bambang, masih akan tetap menyelimuti perekonomian Indonesia. Mulai dari normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS), hingga perlambatan ekonomi yang terjadi di Tiongkok.


Alasan inilah yang akhirnya membuat pemerintah memangkas pertumbuhan ekonominya untuk tahun depan dari yang sebelumnya berkisar di angka 5,5 persen menjadi 5,3 persen.


"Ketidakpastian jadi fenomena yang wajar. Banyak yang tidak bisa diprediksi. Jadi, memang harus memangkas proyeksi," ujar Bambang. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya