Sumber :
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
- Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kemarin berhasil ditutup menguat dengan berbalik positif di level Rp 13.640.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, menyampaikan berbalik positifnya laju rupiah tersebut menjadi momentum rupiah untuk berada di zona hijau, meski penguatan belum dapat dipastikan bertahan dalam jangka menengah atau jangka panjang.
Baca Juga :
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
"Kami belum dapat memastikan akan terjadinya suatu tren penguatan untuk jangka menengah-panjang," ujar Reza di Jakarta, Jumat, 23 Oktober 2015.
Menurutnya, sentimen penguatan rupiah berasal dari ekspektasi pengumuman paket kebijakan ekonomi jilid V yang di sampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diyakini akan ke arah lebih baik.
"Sentimen positif pada laju Rupiah sehingga mampu berbalik menguat," tuturnya.
Namun, menurut Reza, terhadap mata uang lainnya, laju dolar masih terlihat menguat terhadap mata uang euro, poundsterling Inggris, termasuk yen dan yuan.
"Sehingga mampu memberikan angin segar pada laju Rupiah untuk berbalik menguat," ujar Reza.
Reza mengatakan, jika sentimen penguatan kemarin cukup direspons positif, maka minimal untuk perdagangan hari ini masih dapat melanjutkan kenaikannya.
"Meski demikian, tetap cermati sentimen yang akan muncul. Laju Rupiah di atas target resisten (batas atas) Rp 13.685 per dolar AS. Rp. Pergerakan rupiah akan berada di kisaran Rp 13.655-Rp 13.625 per dolar AS," kata Reza. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, sentimen penguatan rupiah berasal dari ekspektasi pengumuman paket kebijakan ekonomi jilid V yang di sampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diyakini akan ke arah lebih baik.