Kebakaran Hutan, Emisi Indonesia Sehari Kalahkan Seluruh AS

Petugas pemadam kebakaran lahan
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA.co.id - Kabut asap yang ditimbulkan dari kebakaran lahan dan hutan masih melanda wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Kabut asap tersebut sudah terjadi selama berbulan-bulan. Saking besarnya area kebakaran lahan dan hutan, jika dilihat dari luar angkasa, Pulau Sumatera dan Kalimantan tampak terselimuti kabut asap.

Kebakaran hutan dan sampak kabut asap ini telah menjadi perhatian dunia, termasuk Global Fire Emissions Database.

Dikutip dari World Resources Institute, Jumat 23 Oktober 2015, catatan Global Fire Emissions Database menunjukkan sampai pertengahan Oktober 2015, terdeteksi hampir 100 ribu titik api aktif di Indonesia.

Catatan badan itu juga menunjukkan emisi yang dihasilkan dari kebakaran hutan itu telah melampaui rata-rata emisi harian dari aktivitas ekonomi Amerika Serikat.

"Sejak September, api-api tersebut, kebanyakan dalam lahan gambut yang kaya karbon. Ini menghasilkan emisi masing-masing per hari melebihi rata-rata emisi harian dari aktivitas ekonomi AS,"  kata Guido Van der Werf, peneliri Universitas Amsterdam dalam laporan Global Fire Emissions Database  tersebut.

Sementara laman Independent menuliskan dalam 26 hari mulai dari 1 September-14 Oktober 2015, emisi harian dari wilayah Indonesia telah melebihi rata-rata emisi aktivitas ekonomi seluruh Amerika Serikat.

Data Global Fire Emissions Database menunjukkan dalam beberapa waktu terakhir telah terjadi peningkatan titik kebakaran hutan di Indonesia. Global Fire Emissions Database mencatat intensitas itu terjadi pada Juni 2013, Maret 2014, dan November 2014.

Melihat belum meredanya kebakaran hutan di Indonesia, Van der Werf menuliskan pada 21 Oktober, tingkat emisi dari Indonesia berpeluang melampaui rekor tingkat emisi terburuk pada 2006 lalu.

Global Fire Emissions Database mengatakan kebakaran api di lahan gambut menghasilkan kabut asap yang berbahaya. Kabut asap dari lahan gambut bahkan 10 kali lebih banyak dari metana, atau 21 kali lebih keras dan berbahaya dari karbon diaoksida. (ren)

Kebakaran Besar Melanda Portugal
Kebakaran hutan di Portugal.

Kebakaran di Portugal, Nasib WNI Terus Dipantau

KBRI Lisbon diperintahkan melacak WNI apakah jadi korban atau tidak.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016