Sumber :
- REUTERS/Andrew Cullen
VIVA.co.id
- Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent melemah pada penutupan perdagangan Jumat akhir pekan lalu.
Baca Juga :
Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh
Baca Juga :
OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
Dilansir CNBC, Senin 26 Oktober 2015, penurunan harga minyak disebabkan kekhawatiran pasar dengan melimpahnya pasokan minyak di global.
Baca Juga :
Harga Minyak Kembali Anjlok
Padahal, Baker Hughes, perusahaan ladang minyak, mengumumkan bahwa jumlah rig eksplorasi pengeboran minyak dan gas alam yang aktif di Amerika Serikat pada pekan lalu turun ke 594.
Minyak AS alias WTI ditutup pada level US$48 per barel, atau turun 6 sen dibanding perdagangan sebelumnya. Secara mingguan, harga minyak melemah 5 persen.
Harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Desember, turun 1,7 persen ke posisi US$44,6 per barel.
Sebelumnya, Bank Rakyat China kembali memangkas suku bunga acuannya untuk keenam kalinya sejak November tahun lalu, sebesar 25 basis poin menjadi 4,35 persen, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya yang sedang terpuruk.
"Penurunan suku bunga itu tidak memberikan dampak positif pada harga minyak," kata Hans van Cleef, ekonom energi senior ABN Amro.
Adapun, persediaan minyak AS dilaporkan meningkat lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya, yakni 8 juta barel menjadi 476,6 juta barel.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Minyak AS alias WTI ditutup pada level US$48 per barel, atau turun 6 sen dibanding perdagangan sebelumnya. Secara mingguan, harga minyak melemah 5 persen.