Sentimen The Fed Diharapkan Pertahankan Rupiah

Ilustrasi mata uang.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Laju kurs mata uang Garuda terhadap mata uang Negeri Paman Sam secara tren masih mencoba untuk bertahan positif. 

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Karena itu, dibutuhkan sentimen yang lebih positif untuk dapat mempertahankan laju rupiah agar dapat bergerak positif.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan menjelang rapat The Fed diharapkan dapat lebih direspons baik oleh pelaku pasar, sehingga sentimen tersebut dapat membawa kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Sentimen The Fed diharapkan lebih direspons baik oleh pelaku pasar, sehingga tidak memicu pembalikan arah melemah dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujarnya, di Jakarta, Senin, 26 Oktober 2015.

Reza menjelaskan, tren penguatan laju rupiah masih berlanjut di akhir pekan, seiring berbalik melemahnya laju dolar AS. 

Meskipun di sisi lain, momentum tersebut dimanfaatkan sejumlah mata uang untuk berbalik naik.

"Bahkan beberapa di antaranya mampu melanjutkan kenaikannya. Pada pasar spot valuta asing global, terlihat laju euro terhadap dolar AS dan poundstreling terhadap dolar AS mampu berbalik naik. Begitu pun dengan sejumlah mata uang Asia Pasifik di mana laju dolar AS bergerak melemah," tuturnya.

Reza memperkirakan, pergerakan rupiah di awal pekan ini akan berada melebihi target batas atas di Rp13.625. Kurs rupiah diprediksi bergerak di kisaran Rp13.525-13.470 per dolar AS.

"Meski demikian, tetap cermati sentimen yang akan muncul," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya