VIVAnews - PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima berkode saham CPRO) dikabarkan bakal melakukan penjualan strategis atau private placement sahamnya di harga Rp 250-350/saham kepada investor asing.
Sumber VIVAnews mengatakan, aksi korporasi tersebut akan dilaksanakan paling lambat tahun ini. Sebab, sejumlah investor strategis asing sudah menyatakan keinginannya untuk membeli dan menandatangani perjanjian kontrak dengan perseroan karena binis CPRO yang cukup menjanjikan. "Selain rencana placement, perseroan juga berniat membeli kembali (buyback) sahamnya di harga Rp 150/saham dalam waktu dekat," jelas dia kepada VIVAnews Jumat malam, 31 Oktober 2008.
Sekretaris Central Proteinaprima Hendrik Silalahi ketika dimintai konfirmasinya mengatakan, perseroan belum ada rencana melakukan kedua aksi korporasi tersebut. Sebab, pihaknya tidak mendapatkan instruksi apa-apa dari pemegang saham. "Kita baru dengar informasi itu," ujarnya.
Dia mengakui, dalam waktu dekat ini perseroan hanya berencana menggelar penawaran saham terbatas (rights issue) senilai Rp 1,6 triliun atau menerbitkan saham baru sebanyak 8,05 miliar lembar pada harga Rp 200 per unit pada November 2008. "Kita targetkan paling lama akhir November ini, karena masih dalam proses," jelas Hendrik.
Per 29 Oktober 2008, Bank of New York Red Dragon Pte Ltd memiliki saham berkode CPRO sebesar 11,92 persen, Charm Easy International Limited 8,96 persen, PT Surya Hidup Satwa 18,58 persen, dan Regent Central International Limited sebanyak 7,84. Sedangkan sisanya dimiliki publik.
Pada perdagangan sesi I Senin, 3 November 2008 pukul 11.10 WIB, CPRO menguat Rp 15 di level Rp 95. Broker Kim Eng Securities dengan kode ZP tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham Darma Henwa.
Menurut pengamat pasar modal Gifar Indra Sakti, rencana penjualan strategis dan buyback diperkirakan memberikan pengaruh positif pada likuiditas saham perseroan. "Kalau melihat harga sekarang di level Rp 80, akan ada potensi keuntungan nyaris 100 persen," ujarnya.
Pada kuartal I-2008, perseroan mencatat pendapatan usaha Rp 1,77 triliun dan laba bersih setelah dampak restrukturisasi atau penyesuaian pro forma mencapai Rp 99,77 miliar.
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Vertical Livestreaming telah menjadi tren populer di YouTube, memungkinkan para pengguna untuk menjangkau lebih banyak penonton potensial di platform ini.
WhatsApp telah menjadi salah satu aplikasi chatting paling populer di dunia, tetapi bagi sebagian orang, fitur yang disediakan oleh versi resminya masih terbatas
Siap-siap Tergoda! Bocoran Terbaru Google Pixel 8a Tawarkan Performa dan Kamera Luar Biasa
Gadget
9 menit lalu
Berbagai bocoran informasi Google Pixel 8a terus bermunculan, memberikan gambaran yang lebih jelas terkait spesifikasi mengenai smartphone terbaru dari Google ini.
Pocophone X5 merupakan ponsel yang menarik perhatian karena kombinasi antara harga yang terjangkau dan spesifikasi yang kompetitif hadir dengan desain yang cukup menarik
Selengkapnya
Isu Terkini