Negara Harus Hadir Jika Ibu dan Anak Terpisah Karena Biaya

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sidak rutan
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menggelar Sidak ke Rumah Tahanan Negara Pondok Bambu. Dalam kesempatan ini turut hadir Komisi VIII dan III.

Fahri mengatakan bahwa ini adalah rutan terbesar di indonesia. Daya tampung 600 tapi di isi 1039. "Kita persilahkan media melihat sendiri agar tidak jadi fitnah. Ini mustahil nyaman, selama ini stigma beredar kalau di rutan ada salon, bahkan seperti hotel," ujar Fahri, Selasa 27 Oktober 2015.

Ia juga mengatakan, kedatangannya ini mendadak, ia menggunakan hak pengawasan dewan untuk sidak. "Kami kirim surat kemarin, dan alhamdulilah kami diterima.

Kami terima surat dan ditulis tangan yang ditujukan kepada pimpinan dewan, oleh karena itu kami datang bersama Benny K Harman, Saleh Partaonan Daulay dan Lediya Hanifah," ucapnya.

Ia menambahkan, sidak ini digelar karena ada surat dari warga binaan yang meminta agar negara beri perhatian kepada hubungan mereka kepada anak.

"Dan sekarang kita lihat ada ibu yang hadir di sini, ada yang lahir di sini. Jadi hubungan fundamentil antara ibu dan anak. Kalau ada anak terpisah dengan ibunya dan tidak mampu karena tidak punya biaya maka negara harus hadir," ucap politisi fraksi PKS ini.

Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka

Anak yang tidak dapat dipeluk Ibunya, akan dipeluk kekerasan
Fahri Hamzah mengatakan pelukan seorang ibu sangat penting, karena itu ia meminta pihak Rutan memberikan waktu bagi anak memeluk ibunya setiap hari, meskipun sebentar.

Menurut Fahri, hal ini berkaitan dengan masa depan anak Indonesia. "Ada hak anak-anak Indonesia. Ketika tidak dipeluk ibunya maka akan dipeluk oleh kekerasan, dan akan menghasilkan hal negatif," ujar Fahri.

Itu lah sebabnya ia merasa tersentuh atas surat warga binaan. "Kebetulan yang berikan bekas Pimpinan Komisi VIII jaman dulu dan sekarang jadi pejabat daerah. Surat tertanggal 21 Oktober, tapi baru saya terima dua hari lalu," jelasnya.

Ia berharap sebisa mungkin kunjungan dilakukan setiap hari. "Yang penting anak dapat pelukan ibunya, meski sebentar," katanya.

Anggota Komisi VII DPR RI Aryo Djojohadikusumo

Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina

Demi mencapai kedaulatan energi.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016