IHSG Diramal Menguat, Perhatikan Empat Emiten Ini

bursa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini, Rabu 28 Oktober 2015, diperkirakan berbalik arah menguat, setelah perdagangan kemarin diserang aksi ambil untung.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
"Kami melihat, walaupun IHSG didera aksi profit taking, namun hal tersebut tidak dapat berlangsung lama," kata analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko di Jakarta, Rabu.

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
Yuganur menjelaskan, perkiraan akan tertahannya koreksi lanjutan pada IHSG, disebabkan sentimen jangka menengah sudah berubah ke arah yang lebih positif.

Yuganur merekomendasikan, para pelaku pasar membeli empat saham berikut ini:

1. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dengan target perdagangan di level Rp2.500.

Tren positif jangka pendek dan menengah pada emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berpotensi untuk melanjutkan kenaikan menuju resistance (batas atas) psikologis di atas level Rp2.500.

2. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), dengan target perdagangan di level Rp235.

Proses perbaikan jangka menengah pada emiten properti ini dari menuju potensi tren penguatan dapat dijadikan momentum perdagangan, sehingga direkomendasikan akumulasi pada minor koreksi pullback.

3. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), dengan target perdagangan di level Rp1.810.

HD Capital melihat bahwa sentimen negatif terlihat sudah cukup terdiskon dalam pergerakkan harga sebelumnya di emiten produsen mie instan ini. Sehingga, direkomendasikan akumulasi dalam  proses perbaikan tren jangka pendek dan menengah ke arah yang lebih positif menuju target atas di level Rp1.810.

4. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan target perdagangan di level Rp2.800.

Proses perbaikan pada tren jangka menengah ke arah yang lebih positif dalam bentuk koreksi atau konsoldasi minor, setelah kenaikan tajam pada emiten pertambangan nikel ini, bisa dilihat sebagai momentum perdagangan menuju kenaikan berikutnya ke arah resistance psikologis di level Rp2.700. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya