Cadangan Devisa US$101,7 Miliar, BI: Aman Hingga Akhir Tahun

Ilustrasi dollar
Sumber :

VIVA.co.id - Bank Indonesia (BI) terus melakukan intervensi di pasar keuangan untuk menormalisasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Akibatnya cadangan devisa BI terus tergerus. 

BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor
Hingga periode September 2015, cadangan devisa tercatat sebesar US$101,7 miliar. Cadangan devisa turun US$12,5 miliar dari Januari 2015 yang mencapai US$114,2 miliar. 

Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate
Meski demikian, Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, memastikan, cadangan devisa hingga akhir tahun tidak akan kembali turun, seiring dengan indikator ekonomi dalam negeri yang mulai ada perbaikan cukup signifikan. Bahkan, Perry optimistis, keadaan ini akan berbalik.

Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun
"Insya Allah cadangan devisa tidak akan turun. Malah justru akan naik," ujar Perry di Hotel JW Marriott, Surabaya, Selasa malam, 27 Oktober 2015.

Indikator ekonomi ini, kata Perry, tercermin dari beberapa kebijakan pemerintah untuk menstabilisasi nilai tukar rupiah yang terus tergerus. Mulai dari obligasi, sampai dengan pinjaman pemerintah untuk menggenjot proyek infrastruktur.

Diutarakannya, investor asing sudah masuk beli saham. Mereka juga membeli obligasi pemerintah.

"Dan juga, pemerintah ada beberapa pinjaman program. Proyek jelang akhir tahun ini kan sudah ada beberapa tambahan. Kita harus lihat in flow yang masuk. Insya Allah tidak turun," kata dia.

Bahkan menurut Perry, dengan cadangan yang dimiliki sekarang, jumlah tersebut masih relatif mencukupi untuk kembali melakukan intervensi di pasar keuangan.

"Cadangan devisa masih cukup jauh dari kebutuhan untuk menstabilisasi rupiah. Terakhir itu kan US$101,7 miliar. Pakai ukuran apa pun, itu cukup," ungkap dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya