RI Naik 11 Peringkat Dalam Kemudahan Berusaha

Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Sumber :
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
- Bank Dunia menaikkan peringkat Indonesia dalam kemudahaan berusaha. Laporan
Doing Business 2016: Mengukur Kualitas dan Efisiensi Regulasi
AIIB Mulai Cairkan Utang untuk RI US$216,5 Juta
, menempati Indonesia di peringkat 109 atau naik 11 peringkat, dibanding tahun lalu yang berada di posisi 120. 

Pertemuan IMF dan Bank Dunia Bahas Kejahatan Pajak
Bank Dunia mencatat Indonesia telah melaksanakan reformasi untuk kemudahan berusaha guna memperbaiki berbagai kebijakan usaha kecil dan menengah. 

Menurut keterangan pers Bank Dunia, Rabu 28 Oktober 2015, di Indonesia sistem online diperkenalkan untuk pembayaran iuran jaminan sosial, sebagai bentuk penyederhanaan proses administrasi pembayaran pajak dan kontribusi wajib lainnya. 

Indonesia juga meningkatkan kemudahan untuk mengakses pinjaman dengan memperkenalkan fitur pencarian status pendaftaran, dengan kriteria penyaringan untuk pencarian yang diperluas. Antara lain termasuk pencarian status pendaftaran dengan mencantumkan nama debitur.  
 
"Pengusaha di kawasan Asia Timur dan Pasifik menyaksikan reformasi di berbagai sektor. Mulai dari berkurangnya kendala untuk membuka usaha baru, serta upaya-upaya yang memudahkan kepatuhan pajak, hingga memperbaiki kebijakan di pasar kredit dan meningkatkan akses memperoleh listrik," kata Rita Ramalho, Manager laporan Doing Business.     

Singapura masih menempati posisi pertama di dunia sebagai negara paling mudah untuk melakukan usaha. Di antara 20 peringkat teratas termasuk, Selandia Baru (2), Republik Korea (4), Hongkong, Tiongkok (5), Taiwan (11), Australia (13), dan Malaysia (18)

Selain Indonesia, Vietnam juga melakukan reformasi antara lain, menjamin hak-hak pemberi pinjaman untuk memeriksa data pinjaman mereka dan berdirinya biro pinjaman baru yang memperluas cakupan penerima pinjaman. 

Berkat cakupan yang diperluas, sehingga setara dengan negara-negara berpendapatan tinggi, kini usaha kecil di Vietnam, dengan latar keuangan yang baik, dapat mendapatkan pinjaman seiring dengan meningkatnya kemampuan lembaga keuangan dalam memeriksa kelayakan memperoleh pinjaman.
 
Sementara Myanmar membuat perbaikan yang paling maju secara global dalam indikator memulai Usaha dengan menghilangkan syarat modal minimal untuk usaha lokal, dan mempermudah prosedur pendirian perusahaan. Hal ini membantu usaha kecil menghemat waktu dan sumber daya.
 
Meski negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik secara bertahap berupaya menerapkan praktik-praktik terbaik dunia, masih ada berbagai kendala terutama pada indikator-indikator penyelesaian utang, penegakkan kontrak dan pendaftaran properti. 

Untuk mendaftarkan properti, dibutuhkan rata-rata 74 hari bagi pengusaha kawasan Asia Timur dan Pasifik untuk menyelesaikan proses pengalihan hak atas properti, dibandingkan rata-rata sedunia, yaitu 48 hari.

Survei Doing Business ini berdasarkan lima indikator yakni, mengurus izin mendirikan bangunan, mendapatkan akses listrik, penegakan kontrak, pendaftaran properti dan perdagangan lintas wilayah. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya