SBSN Kuasai 12,5 Persen Pangsa Pasar Surat Utang Negara

Rupiah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengungkapkan, sub sektor pasar modal syariah di Indonesia mengalami peningkatan yang relatif menggembirakan.

Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate

Hal ini, tercermin dari penerbitan sukuk negara yang meningkat setiap tahunnya, dengan tenor yang semakin bervariasi.

Saat ini, diakui Mirza, pelaku dominan di pasar sukuk Indonesia masih ditempati pemerintah dengan variasi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), seperti Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPN-S), Sukuk Negara Indonesia (SNI), Sukuk Ritel (SR), Project Based Sukuk (PBS), Islamic Fixed Rate Sukuk (IFR), Suku Dana Haji Indonesia (SDHI), dan lain-lainnya.

"Ini tentunya kan, sangat bermanfaat dalam meningkatkan minat investasi bagi kalangan investor. Selain itu, sektor korporasi sudah tertarik dalam penerbitan sukuk. Terakhir oleh PT Garuda Indonesia Tbk, dengan besar penerbitan US$2 miliar," ujar Mirza di Hotel JW Marriott, Surabaya, Rabu 28 Oktober 2015.

Mirza mengatakan, sampai September 2015, total penerbitan SBSN tercatat sebesar Rp369 triliun dengan total outstanding SBSN sebesar Rp288,5 triliun, yang terdiri dari SBSN treadable sebesar Rp256 triliun dan non treadable sebesar Rp32 triliun. Di sisi lain, total outstanding SPN-S mencapai Rp8,84 triliun.

Sementara itu, untuk PBS, tercatat sebesar Rp41,6 triliun dan SR sebesar Rp21,97 triliun. Di samping itu, Mirza menuturkan, untuk sektor SDHI hanya mencatat Rp3 triliun. Untuk SNI, sebesar Rp26,4 triliun.

"Tapi dengan capaian ini, SBSN masih menguasai kurang lebih 12,5 persen pangsa pasar surat utang negara," ungkap dia.

Meski demikian, Mirza mengatakan, pangsa pasar sukuk di kawasan Asia masih didominasi oleh Malaysia, dengan total outstanding sukuk pada 2014 sebesar US$16,34 miliar, atau 13,98 persen menguasai pangsa pasar Asia. Sementara itu, untuk pangsa pasar terbesar di dunia, yakni berada di negara timur tengah.

"UEA (Uni Emirat Arab) adalah penerbit sukuk terbesar dengan nilai outstanding sukuk US$45,98 miliar, atau menguasai 39,35 persen menguasai pangsa pasar global pada tahun 2014. Diikuti oleh Saudi Arabia sebesar US$21,54 miliar. Total sukuk global mencapai US$668 miliar tahun 2014," ungkap Mirza. (asp)

Yamaha di Indonesia Motorcycle Show 2014

BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor

DP 20-25 persen sudah cukup rendah.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016