OJK: Keyakinan Pasar Meningkat, Pencairan Kredit Naik

Focus group discussion Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Sumber :
VIVA.co.id
Sukseskan Tax Amnesty, OJK Perlonggar Syarat Modal Sekuritas
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan keyakinan pasar terhadap perekonomian nasional mulai meningkat. Hal itu terlihat, dari pertumbuhan kredit yang mulai membaik sejak Agustus 2015.   

DPD Minta Menkeu Tak Sembarang Sunat Anggaran Daerah
Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK Irwan Lubis, Kamis 29 Oktober 2015, mengatakan meski pada semester I-2015 terjadi perlambatan karena tekanan ekonomi global dan harga komoditas turun, pada semester kedua pertumbuhan kredit mulai ada kenaikkan.

Kinerja Pasar Modal Awal Kuartal III Lampaui Ekspektasi
"Di Agustus sudah ada kepercayaan pasar, sudah ada penarikan kredit di sektor industri pengolahan dan perdagangan. Kredit Rp5 miliar ke bawah, penarikkannya makin baik," katanya dalam acara focus group discussion (FGD) OJK dengan media di Bandung, Jawa Barat.  

Pada Agustus, pertumbuhan kredit naik 10,95 persen (year on year/yoy). Irwan memprediksi, hingga Desember 2015 , redit akan tumbuh 12-13 persen. 

Diutarakannya, kepercayaan pasar mulai naik karena ada ekspektasi folatilitas rupiah sudah mulai lebih terkendali, sehingga mulai terjadi penarikan rupiah. Penarikan kredit, terutama dilakukan oleh perusahaan multinasional dan otomotif, serta beberapa proyek besar mulai jalan.

"Kredit investasi tumbuh 13,61 persen (yoy) menjadi Rp979 triliun. Ini cukup bagus, sebagai mesin pemerintah untuk mendorong pertumbuhan," ucapnya.

Bahkan, diungkapkannya, ada satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kenaikkan kredit sampai enam persen pada Agustus 2015. Kredit PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tumbuh tiga persen pada Agustus 2015 dibanding Juli 2015.   

Data OJK mencatat, kredit rupiah secara tahunan naik 9,92 persen dan kredit valas naik 16,16 persen.

Irwan menyatakan, OJK sudah melakukan berbagai relaksasi dan stimulus untuk meningkatkan kredit. Di antaranya, kebijakan pelunakan uang muka kredit. 

"Ada tanda-tanda perbaikan konsumsi rumah tangga. Kami bisa prediksi kredit konsumsi meningkat," katanya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya