Dolar Dinilai Rp13.900 di RAPBN 2016 Dianggap Masih Wajar

Ilustrasi mata uang.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
-  Pemerintah dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati naskah Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2016.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Dalam postur sementara asumsi makro, beberapa hal yang telah disepakati salah satunya yakni nilai tukar rupiah yang dipatok sebesar Rp13.900 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Ekonom dari Bank Permata, Joshua Pardede, menganggap level rupiah yang dipatok pemerintah untuk tahun depan dinilai masih dalam batas wajar, seiring dengan gejolak perekonomian global yang hingga saat ini bergerak fluktuatif.

"Masih cukup fair (postur sementara rupiah). Level fundamental rupiah saat ini ya memang segitu," ujar Joshua kepada VIVA.co.id, Jumat 30 Oktober 2015.

Menurut Joshua, sentimen negatif yang masih menghantui pergerakan rupiah, masih didominasi oleh gonjang ganjing rencana bank sentral AS yang akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya, apakah dalam pertemuan bulan Desember mendatang, atau tahun depan.

Belum lagi, lanjut Joshua, kebijakan yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral negara berkembang yang melakukan normalisasi kebijakan untuk menggenjot pertumbuhan ekonominya. Sentimen menurut dia, akan tetap ada pada tahun depan.

"Ketidakpastian suku bunga bank sentral akan tetap jadi headline ya. Apalagi, ada pelonggaran dari bank sentral China dan Eropa. Ini divergensi kebijakan yang bertolak belakang," kata dia.

Meskipun sentimen tersebut memberikan indikasi terhadap pelemahan rupiah, Joshua meyakini bahwa nilai tukar rupiah tidak akan jatuh lebih dalam seperti pada rentang bulan September 2015 yang berada dikisaran Rp14.800. Sebab, ekonomi domestik mulai ada perbaikan.

"Rupiah memang agak cenderung sedikit berkolatilitas untuk tahun depan. Cenderung melemah kembali. Tapi, tidak akan sedalam seperti kemarin sampai 14 ribuan," kata Joshua. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya