Postur APBN 2016, Gagalnya Pemerintah Dorong Investasi

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan
Sumber :
VIVA.co.id
Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina
- Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan mengatakan defisit APBN 2016 yang demikian besar kemudian dibiayai dengan utang mencapai Rp330,9 triliun adalah bukti gagalnya pemerintah Jokowi-Kalla mendorong kinerja investasi yang bisa berdampak pada pembangunan langsung.

Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka

"Saat ini, kinerja investasi yang buruk tidak mampu menolong lemahnya fundamental ekonomi. Hingga hari ini, pemerintah tidak mampu meningkatkan kinerja investasi," ujar Heri Jumat 30 Oktober 2015.
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR


Ia menegaskan, tercatat telah terjadi penurunan investasi yang hanya berkontribusi 1,4 persen terhadap PDB setengah dari rata-rata kontribusi per tahun selama 2010-2012.


"Hingga Juni 2015, investasi yang terealisasi hanya Rp259,7 triliun atau meleset 50 persen dari target BKPM sebesar Rp519,5 triliun. Apalagi, aliran investasi langsung yang masuk di tiga sektor utama seperti pertanian, perikanan, kehutanan, jasa dan property, serta sektor manufaktur, dengan pangsa lebih dari 80 persen, mengalami pertumbuhan negatif sebesar 8 persen," ucap Politisi Fraksi Gerindra ini.


Sementara itu menurut Heri, investasi portofolio yang masuk pada tahun 2015 lebih rendah dari tahun 2014. Pemerintah sepertinya tidak mampu keluar dari himpitan ketidakpastian global dan terus-menerus bergantung pada perekonomian global tanpa mampu mengoptimalkan pasar domestik.

 

"Tercatat, arus modal yang masuk lewat instrumen domestik hanya US$6,3 miliar atau lebih rendah dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terjadi karena aksi investor asing yang mengurangi kepemilikannya pada saham domestik. Kondisi ini perlahan-lahan akan berefek pada fundamental ekonomi yang makin keropos," jelasnya.


Dengan gambaran tersebut, maka pemerintah kelihatan tidak mampu membangun APBN 2016 yang sehat. "Ketidakmampuan pemerintah menggenjot kinerja ekspor dan investasi membuat pemerintah menggantungkan satu-satunya motor pembangunan ekonomi dari utang untuk menutup defisit APBN 2016. Ini benar-benar mengancam ekonomi nasional," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya