Sumber :
- VIVA/Bayu Sulistyono (Lampung)
VIVA.co.id
- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja sekaligus sosialisasi empat Pilar di lingkungan Muhammadiyah Lampung Tengah, Minggu 1 November 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Mantan Menteri Kehutanan ini mengungkapkan, Allah telah memberi anugerah yang luar biasa dengan memberikan luas wilayah indonesia, penduduk yang melimpah dengan beragam suku bahasa dan agama dan kekayaan alam yang luar biasa. "Tak ada negeri seperti Indonesia," ujarnya.
Baca Juga :
KPK Tolak Revisi UU, Apa Kata Ketua MPR?
Menurut Zulkifli, rakyat harusnya bersyukur sebab pemimpin dahulu memiliki jiwa yang sangat besar dalam masalah tata negara. "Para pemuda memilih Bahasa Melayu sebagai Bahasa Indonesia padahal Bahasa Melayu minoritas. Betapa hebatnya jiwa pemuda dulu," ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, bila ada tawuran pemuda maka hal itu sebagai tindakan yang ketinggalan zaman. Sebab dengan empat pilar yang dimiliki Indonesia, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika maka harusnya tak boleh lagi ada pertengkaran yang menimbulkan perpecahan. "Kalau ada masalah lakukan musyawarah dengan etika," katanya.
Lebih lanjut dikatakan sekarang kedaulatan di tangah rakyat. Untuk itu tugas lembaga negara dan pemerintah adalah melayani rakyat.
Terkait kekayaan alam, Zulkifli mengatakan banyak negara besar memiliki sumber daya alam yang luar besar namun sayangnya hal demikian tak menjamin sumber daya alam itu bisa memakmurkan bangsanya.
Ia mencontohkan di Timur Tengah kaya minyak namun apa yang terjadi di sana? konflik yang berkepanjangan sehingga sampai ada pengungsi dari Timur Tengah ke Eropa.
Sebab itu kata Zulkifli, untuk menjadi makmur kuncinya pada orangnya atau manusianya. Untuk itu di sini pentingnya memberikan pendidikan baik ilmu maupun teknologi kepada masyarakat. Selain menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, Zulkifli juga menekankan pentingnya kita menguasai ekonomi.
"Kedua hal tersebut tak bisa diminta namun harus direbut dan diperjuangkan," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Karena itu, lanjutnya, bila ada tawuran pemuda maka hal itu sebagai tindakan yang ketinggalan zaman. Sebab dengan empat pilar yang dimiliki Indonesia, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika maka harusnya tak boleh lagi ada pertengkaran yang menimbulkan perpecahan. "Kalau ada masalah lakukan musyawarah dengan etika," katanya.
