BPS: Subsidi Listrik Dihapus, Jumlah Warga Miskin Bertambah

pembnagkit listrik
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS
- Badan Pusat Statistik (BPS) menilai rencana pemerintah untuk melakukan penghapusan subsidi listrik rumah tangga dengan daya 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA akan semakin meningkatkan jumlah penduduk miskin di Tanah Air.

Jawa Sumbang 58,1 Persen Ekonomi RI di Kuartal II 2016
Kepala BPS, Suryamin, Senin 2 November 2015, menuturkan dengan adanya penghapusan subsidi listrik, maka secara otomatis akan semakin menekan pendapatan masyarakat dan tentunya juga menekan daya beli masyarakat.

Pendapatan Usaha Naik, Optimisme Pelaku Bisnis Meningkat
"Pencabutan subsidi (listrik), tentu ada pengaruhnya terhadap pendapatan. Sehingga, income masyarakat akan semakin berkurang," ujar Suryamin di Kantor Pusat BPS, Jakarta. 

Menurutnya, pemberian subsidi listrik adalah salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk menjaga agar kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi. Sebab, jika subsidi listrik dihapus, harga kebutuhan pokok tentu akan melambung tinggi.

"Subsidi itu penting. Garis kemiskinan dapat dikontrol dengan menjaga harga-harga kebutuhan pokok tidak naik," kata Suryamin.

Berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2015, mencapai 11,22 persen dari total penduduk indonesia, atau mencapai 28,59 juta jiwa. Angka ini naik 310 ribu jiwa dari Maret 2014, yang mencapai 28,28 juta jiwa.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT PLN berencana mencabut subsidi listrik kepada 23 juta pelanggan. Pencabutan subsidi tersebut dilakukan, karena PLN menilai banyak rumah tangga yang tidak berhak menerima subsidi listrik. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya