Sumber :
VIVA.co.id
- Teorinya, 10 persen dari pendapatan yang kita miliki wajib diendapkan menjadi tabungan dan investasi.
Baca Juga :
Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Baca Juga :
Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos
Ya, teori memang bisa jadi sekedar teori. Sebab, kenyataannya tidak sedikit dari kita yang masih enggan untuk melakukan hal tersebut. Padahal, jika memulai kebiasaan ini lebih cepat, semakin besar pula hasil yang akan dituai.
Baca Juga :
Mau Investasi Emas? Ini Keuntungannya
Dari berbagai jenis investasi yang ditawarkan, ada yang namanya investasi tunai. Investasi itu terdiri dari tabungan, deposito, atau reksa dana. Bagi yang baru memulai, tiga jenis pilihan ini bisa jadi merupakan pilihan yang tepat.
Berikut, adalah penjelasan dan kekurangan dari masing-masing produk investasi tunai tersebut.
Tabungan
Produk ini tak asing di telinga. Karena, tabungan masih menjadi produk simpanan uang yang paling banyak digunakan masyarakat.
Selain bisa menyimpan uang tunai, kita bisa mendapatkan manfaat tabungan berupa bunga berdasarkan saldo rata-rata dan saldo harian. Rata-rata bunga tabungan yang saat ini diberlakukan sebesar < 3% dalam setahun.
Tetapi, tabungan memiliki beberapa kekurangan:
1. Bunga yang realatif kecil membuat kesulitan dalam meningkatkan nilai kekayaan.
2. Jika uang simpanan sedikit, bunga tabungan yang didapatkan lebih kecil dibandingkan biaya administrasi yang mesti dibayarkan.
Deposito
Pilihan investasi ini disebut paling pas untuk investor pemula. Produk deposito digunakan bagi kita yang ingin menyimpan sejumlah dana dalam jangka waktu tertentu, yaitu 1, 3, 6, 12, 24 bulan. Karena, bila deposito dicairkan sebelum waktu jatuh tempo, akan dikenakan penalti.
Untuk seseorang yang baru memulai investasi dan ingin terhindari dari risiko besar, deposito bisa menjadi salah satu pilihan, karena memiliki keuntungan sebagai berikut:
1. Suku bunga deposito lebih tinggi daripada tabungan, dapat mencapai 7,75 persen per tahun.
2. Aman dan dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
3. Bunga deposito dapat ditransfer ke rekening yang diinginkan nasabah sesuai jangka waktu yang disepakati di awal pembukaan deposito (per bulan atau per tahun).
Namun, deposito juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:
1. Imbal hasil lebih rendah dibandingkan jenis investasi lain.
2. Tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu, karena harus sesuai tanggal jatuh tempo.
3. Jika terjadi kenaikan laju inflasi, bunga deposito yang diterima nasabah akan menjadi tidak berarti.
Baca juga: Lima Keuntungan Investasi Deposito
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
Siapa sih yang pengen hidup boros?
VIVA.co.id
27 September 2016
Baca Juga :