Industri Tekstil Makin Diminati, Investasi Naik 25 Persen

Tekstil Karya Benny Adrianto
Sumber :
  • VIVAnews/Marlina Irdayanti

VIVA.co.id - Geliat industri tekstil saat ini semakin seksi. Banyak investor yang tertarik untuk ikut menanamkan modal dalam bisnis apparel ini. Investasi industri tekstil naik sekitar 25 persen dari periode yang sama tahun lalu.

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor

Secara keseluruhan nilai dari 523 proyek adalah Rp5,8 triliun tahun lalu. Sementara itu, saat ini nilai tersebut menjadi 177 proyek senilai Rp4,65 triliun.

Industri pakaian jadi masih menjadi primadona dalam investasi sektor tekstil dan produk tekstil dengan jumlah 203 proyek senilai Rp1,33 triliun yang diikuti industri tekstil lain sebanyak 42 proyek senilai RP224 miliar. Terakhir, industri penyelesaian akhir tekstil sebanyak 41 proyek senilai Rp155,8 miliar.
Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS

Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, menilai industri tekstil, terutama di Jawa Tengah memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan dan menjadikan daerah itu sebagai sentra investasi tekstil terbesar di Indonesia.
63 Ribu Buruh Pabrik Tekstil Terancam PHK, Ini Kata Apindo

Menurut data BKPM, untuk periode Januari hingga September 2015, realisasi investasi tekstil dan produk tesktil di Jawa Tengah sudah naik hingga 10 kali lipat dari Rp263 miliar menjadi Rp2,7 triliun. 

Dengan naiknya investasi tersebut, tentu saja akan diikuti kenaikan penyerapan tenaga kerja hingga 20 kali lipat dari 3.074 orang menjadi 60.442 orang.

PT Ungaran Sari Garment sebagai anak perusahaan dari Busana Apparel Group, hari ini meletakkan batu pertamanya untuk proyek Green Building Factory di Ungaran, Semarang. Dengan nilai investasi US$15 juta, Ungaran Sari Garment memilki rencana penyerapan tenaga kerja hingga 2.000 orang.

Franky yang hadir untuk meletakkan batu pertama Greeen Building Factory menegaskan bahwa ada beberapa nilai strategis dari keberadaan proyek investasi tersebut, yaitu mendukung penciptaan lapangan kerja, meningkatkan ekspor serta menguatkan keberadaan Jateng sebagai tujuan utama investasi sektor tekstil di Indonesia.

PT Ungaran Sari Garment telah mengekspor pakaian jadi sejak 1978, dengan jumlah pekerja saat ini sebanyak 12.000 karyawan dari sembilan unit produksi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya