Hikmah El Nino Terhadap Industri Sawit Nasional

Pekerja menurunkan tandan buah segar kelapa sawit dari perahu
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
Ada Moratorium, Investasi Sawit Tetap Berjalan Baik
- Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (GAPKI) memastikan, ada hikmah positif yang dirasakan pengusaha sektor tersebut dari fenomena El Nino yang belakangan ini melanda Indonesia. Harga minyak sawit sedikit terdongkrak dan kinerja ekspor sawit meningkat.

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Direktur Eksekutif GAPKI, Fadhil Hasan mengatakan, sepanjang Sepember 2015 ekspor minyak sawit Indonesia tercatat 11,6 persen atau 2,34 juta ton, dan pada Oktober 2015 meningkat menjadi 2,61 juta ton.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau
"Harga rata-rata CPO (Crude Palm Oil) global pada Oktober 2015 terkerek menjadi US$578,2 per metrik ton atau naik 9,7 persen dibandingkan dengan rata-rata September 2015 di US$526,9 per metrik ton," ujar Fadhil di kantornya, di Jakarta, Selasa, 10 November 2015.

Fadhil menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya permintaan dan naiknya harga CPO global yaitu bencana kabut asap yang melanda Indonesia. Sebab, suplai berkurang karena menggangu jadwal panen.

"Para trader mulai membeli minyak sawit dengan jumlah besar sebelum minyak sawit mulai langka dan harga terangkat lebih tinggi saat ini. Permintaan yang mulai banyak dengan sendirinya mendorong kenaikan harga," katanya.

Selain itu, kata Fadhil, faktor yang menyebabkan naiknya permintaan adalah karena stok minyak biji-bijian (rapeseed dan bunga matahari) yang berkurang karena panen tudak sesuai dengan eskpetasi.

"Ini karena akibat cuaca yang tidak mendukung, kemudian faktor lainnya adalah meningkatnya serapan sawit dalam program biofuel (B15)," ujarnya

Sebagai informasi, saat ini negara tujuan ekspor minyak sawit Indonesia yang paling signifikan, di antaranya berasal dari negara-negara seperti Afrika, Amerika, China dan India.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya