- Halomoney
VIVA.co.id - 'Kalau tidak macet, bukan Jakarta namanya'. Apa Anda sering mendengar jargon tersebut?
Betul atau tidak, kemacetan memang menjadi salah satu masalah yang sulit diselesaikan di Jakarta. Untuk yang mengendarai mobil setiap hari, pasti familiar dengan harga BBM yang tidak pernah stabil. Pada tahun 2005, harga BBM hanya sebesar Rp2.400, tapi sekarang harga BBM bersubsidi mencapai Rp7.400 Coba hitung, kalau mengisi bahan bakar sebanyak Rp100.000, berapa banyak yang didapatkan?
Lalu, bagaimana cara menghemat BBM untuk menyiasati kemacetan Jakarta?
Co-founder dan managing director Halomoney.co.id Simon Costello menjelaskan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghemat pemakaian BBM, salah satunya dengan tidak menyalakan mesin terus menerus.
“Kalau sedang terjebak di kemacetan Jakarta, ada baiknya matikan mesin selagi macet. Takut kepanasan? Jangan khawatir, bukalah jendela mobil sedikit untuk membiarkan udara sejuk masuk. Mesin yang menyala terus menerus akan melipat gandakan pemakaian bahan bakar,” ujarnya.
Selain itu, membawa barang di atas mobil juga bisa membuat pemakaian bahan bakar semakin boros. Manfaatkan jasa pengiriman kargo atau kurir saat hendak bepergian jauh atau sehabis berbelanja perabotan. Namun, yang paling penting dan sering dilupakan adalah fakta bahwa Anda bisa memanfaatkan cashback kartu kredit.
“Jangan meremehkan bonus cashback yang ditawarkan oleh kartu kredit. Walaupun nominalnya tidak seberapa, Anda akan merasakan dampak yang besar kalau Anda hitung pengeluaran BBM perbulan," ujarnya menambahkan.
Simon juga mengimbau masyarakat Jakarta bisa berkendara dengan baik sebagai salah satu cara menghemat BBM.
”Kalau berkendara dengan kecepatan normal, rem dan gas sesuai kebutuhan, maka pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat."
(mus)
