Sumber :
- BBC
VIVA.co.id
- Inisiatif Presiden Joko Widodo bergabung dengan Trans Pacific Partnership (TPP), atau pakta perdagangan bebas antar negara Asia Pasifik masih menjadi menjadi polemik di dalam negeri.
Kementerian Perdagangan menyatakan, jika Indonesia jadi bergabung dengan TPP, akan banyak manfaat yang diperoleh Indonesia, salah satunya untuk kemajuan Industri tanah air. Padahal, sebelumnya Kementerian Perindustrian secara tegas menyatakan Indonesia belum siap bergabung dengan TPP.
"Bergabungnya Indonesia ke dalam keanggotaan TPP akan membuat industri nasional semakin lincah dalam mengalihkan pasar ekspornya, terutama ketika pasar dalam negeri sedang loyo akibat melemahnya kondisi ekonomi global," kata Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu 11 November 2015.
Apalagi, tahun ini permintaan industri nasional sudah turun 50 persen. Produksi manufaktur Indonesia mengalami kelebihan suplai karena merosotnya daya beli pasar. Ditambah, produk tersebut sulit dijual di pasar ekspor karena batasan-batasan di negara tujuan.
"Kalau ada TPP, kita bisa amankan penurunan ini, kita alihkan ke anggota TPP, jangan sampai kelebihan suplai tidak ada gantinya," katanya.
Baca Juga :
Hadapi Perdagangan Bebas Eropa, RI Kurang Berani
Baca Juga :
RI Putar Otak Respons Kebijakan Pajak CPO Dunia
Tiap Tahun, USD18,7 Miliar Devisa Ekspor Indonesia Menguap
Uang negara senilai itu tiap tahunnya tidak tercatat dengan benar.
VIVA.co.id
7 Maret 2016
Baca Juga :