Tips Agar Tidak Khilaf Gesek Kartu Kredit

Ilustrasi limit Kartu Kredit.
Sumber :
  • Duitpintar.com
VIVA.co.id
Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
- Tino merasa girang di saat mendapati aplikasi pengajuan kartu kreditnya diterima. Dia memang sudah lama ingin punya kartu kredit. Alhasil begitu dapat, Tino gesek dan tarik tunai sana-sini. Yah, seperti orang kedapatan undian berlian 10 kilo.

Punya Banyak Kartu Kredit Ternyata Ada Untungnya
Tapi baru beberapa waktu lalu si Tino ngerasa gondok campur malu. Saat mau transaksi di sebuah cafe di bilangan Kemang, Jakarta, kartu kreditnya ditolak alias nggak bisa buat transaksi. Merasa nggak punya salah, Tino akhirnya protes ke pihak bank. 

Ini Gambaran Indahnya Hidup Tanpa Utang
Usut punya usut ternyata tagihan kartu kredit si Tino sudah melebihi batas kredit alias over limit. “Wah, berasa cuma mampir doang nih kartu kredit. Belum puas pakai padahal,” pikir si Tino. 

Tino ternyata tidak memperhatikan kalau limit yang diberikan pihak bank ternyata cuma Rp5 juta saja. Tergiur kepraktisan kartu kredit, Tino khilaf hingga dalam tempo sebulan saja transaksinya melebih batas kredit yang diperbolehkan bank. 


Tino lantas bertanya-tanya, apa sih sebenarnya yang jadi pertimbangan bank dalam menentukan limit kartu kredit? 

Bank tidak sembarangan

Yup, bank tentu tidak bakal sembarangan memberi batas kredit. Kalau gaji kamu cuma Rp 3juta per bulan, masa iya limit kartu kredit kamu Rp 15juta? Yang ada nanti malah berujung kredit macet. 

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/2/PBI/2012 besaran limit/batasan plafon kartu kredit diserahkan kepada pihak Penerbit sesuai analisis yang dilakukan (risk appetite penerbit). 

Coba kita lihat apa saja yang jadi bahan pertimbangan bank dalam menentukan batas kredit. Jadi biar kita tidak protes seperti Tino.

1. Pendapatan

Yang jadi bahan pertimbangan pertama pihak analis adalah besarnya pendapatan per bulan kamu. Biasanya pihak bank akan memberikan limit kartu kredit tiga kali dari pendapatan per bulan. Misalkan saja gaji per bulan kamu Rp4 juta, maka limit kartu kredit yang bisa kamu dapat sebesar Rp12 juta. 

2. Utang

Tidak cuma memperhatikan besarnya gaji per bulanmu, bank juga akan melihat apakah kamu memiliki utang atau tidak. Kalau kamu tidak memiliki utang/cicilan kredit lain, bisa saja limit kartu kredit yang diberikan bakal lebih besar. Lain soal jika kamu memiliki utang misalnya kredit tanpa agunan (KTA) atau kredit kendaraan bermotor. 


3. Riwayat domisili

Dalam aplikasi permohonan kartu kredit biasanya ditanyakan soal lama menempati rumah. Hal ini penting karena bank tidak mau ambil risiko jika suatu saat terjadi tunggakan pembayaran, nasabah susah dicari karena kerap berpindah-pindah. 

Nasabah dengan riwayat domisili di suatu tempat dalam jangka waktu lama punya kemungkinan untuk mendapatkan limit kartu kredit yang relatif lebih besar. Beda halnya kalau nasabahnya nomaden.

4. Status kepemilikan rumah

Status kepemilikan rumah ini juga penting buat menetapkan besaran limit kredit. Nasabah dengan status rumah milik keluarga atau pribadi lebih berpeluang mendapatkan limit kartu kredit yang besar. Jika kamu masih mengontrak atau indekos, mungkin limit kartu kredit yang kamu dapat akan lebih kecil.

5. Saldo tabungan

Ternyata saldo tabungan juga bisa memengaruhi limit kartu kredit. Jika saldo di tabungan kamu minim, bukan tidak mungkin bank akan memberikan limit kartu kredit kecil.  Usahakan kamu memiliki saldo yang cukup dalam tiga bulan terakhir. Kalau gaji cuma menumpang lewat doang tiap bulannya, ya wasalam deh.

Apakah Mungkin Menaikkan Limit?

Jika tidak puas dengan limit kartu kredit yang sudah dimiliki, apakah bisa menaikkannya? Tentu bisa. Tapi yang mesti diingat, Bank Indonesia sudah mengingatkan agar pemilik kartu kredit memahami limit kartu kredit disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan untuk melunasinya.

Sebelum mengajukan permohonan ke bank untuk menaikkan limit kartu kredit, perhatikan dulu apa saja yang jadi bahan pertimbangannya.

1. Riwayat transaksi

Kalau riwayat transaksi kamu bersih alias tidak ada tunggakan dan selalu melunasi tagihan tepat waktu, bank bakal dengan senang hati menaikkan limit kartu kredit kamu. Bahkan tidak jarang pihak bank menawarkan untuk menaikkan limit kartu kredit. 

2. Tidak punya tunggakan

Satu hal yang bakal menambah peluang limit kartu kredit kamu dinaikkan adalah dengan absennya tunggakan. Nasabah yang nggak memiliki tunggak berarti dinilai oleh bank sebagai nasabah yang minim risiko. 

3. Pakai kartu kredit untuk melunasi kartu kredit lain

Jika kebetulan kamu punya kartu kredit dari bank lain, sah-sah saja untuk menggunakannya demi melunasi tagihan kartu kredit. Karena ketatnya persaingan di bidang perbankan, bank tidak mau dong kehilangan nasabah. 

Dengan cara ini bank tahu kalau kamu memiliki kartu kredit bank lain. Nah, agar nasabah tetap setia menggunakan kartu kredit terbitannya, bank bakal menawarkan kenaikan limit kartu kredit.  

4. Aktif bertransaksi

Rajin-rajinlah bertransaksi. Dengan cara ini bank tahu kalau nasabah aktif menggunakan kartu kreditnya dan kamu pun bakalan dicap sebagai nasabah kesayangan. 

Kalau limit kartu kredit sudah dinaikkan, jangan makin khilaf ya. BI sudah mengimbau agar nasabah bijak dengan kartu kreditnya. Tetap sesuaikan limit kartu kredit dengan besarnya pendapatan kamu biar hidup semakin mudah dan diuntungkan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya