Harga Komoditas Anjlok, Bursa Asia Tergelincir

Aktivitas di Bursa Efek Tokyo
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai
VIVA.co.id
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
- Bursa kawasan Asia Pasifik tergelincir pada perdagangan akhir pekan ini. Terseret sentimen harga komoditas khususnya minyak dunia yang anjlok di pasar internasional. 

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Dilansir dari CNBC, Jumat 13 November 2015, minyak mentah mencapai posisi terendahnya pada perdagangan semalam, merespons melimpahnya cadangan minyak mentah Amerika Serikat. Komoditas emas pun mengalami tekanan sentimen Bank Sentral AS (The Fed) yang rencananya akan menaikkan suku bunga acuannya bulan depan. 

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Sementara itu harga tembaga juga mencapai lebel terendahnya dalam enam tahun. Terluka karena oleh penguatan dolar dan kekhawatiran terus melemahnya ekonomi China. 

Indeks Nikkei 255 Jepang turun 1,1 persen pada pembukaan pagi ini.  Saham Toshiba anjlok hampir delapan persen, setelah raksasa elektronik tersebut berperang dengan isu nuklir dengan AS. Saham perusahaan migas impex juga merosot 1,3 persen. 

Di Australia, indeks Standard & Poor's 200 jatuh 2 persen, yang merupakan level terendah sejak Oktober lalu. Saham perusahaan energi Santos memimpin penurunan sebesar 7,8 persen, Sedangkan Woodside Petroleum dan Oil Search anjlok 3,4 persen masing-masing. 

Penambang besar seperti BHP Billiton dan Rio Tinto turun masing-masing hampir tiga persen. Sementara produsen emas seperti Newcrest Mining turun dua kali lipat sebesar 3,1 persen pada jam pertama perdagangan.

Indeks Kospi di Korea selatan meluncur 0,8 persen. Saham SK Innovation dan S- Oil dibuka turun 2,6 persen dan 1,5 persen masing-masing.

Saham perusahaan otomotif, Kia Motor turun 1,4 persen, sedangkan Hyundai Motor dan Sangyong Motor tergelincir masing-masing 0,4 dan 0,2 persen. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya