Menkeu Akui Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi Tugas Berat

Para pemimpin negara G20 berfoto bersama di Brisbane
Sumber :
  • REUTERS/Pablo Martinez Monsivais/Pool

VIVA.co.id - Konferensi Tingkat Tinggi 20 Negara Ekonomi Besar Dunia (G-20) akan digelar pada 15-16 November 2015. Presiden Joko Widodo akan turut hadir dalam KTT G20 2015 yang akan diselenggarakan di Antalia, Turki.  

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, mengatakan pada KTT G20 kali ini, Turki selaku tuan rumah perhelatan, memiliki agenda utama pemerataan ekonomi secara menyeluruh. Ini berbeda dengan agenda KTT G20 sebelumnya, yang lebih mengedepankan pertumbuhan ekonomi dunia.

"Turki punya program, salah satunya inklusif. Australia memang ingin mendorong pertumbuhan ekonomi dunia, tetapi Turki ingin melengkapinya dengan inklusif," ujar Bambang dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat 13 November 2015.

Bambang mengatakan peningkatan pertumbuhan ekonomi global sebesar dua persen, yang ditetapkan dalam KTT G20 2014 merupakan tugas berat yang harus dihadapi. Sebab, komitmen tersebut masih terganjal beberapa isu global yang berpotensi memberikan sentimen negatif terhadap anggota negara G20.

"Tahun 2014, pertumbuhan global 3,4 persen. Tahun ini 3,1 persen, kalau tambah dua persen, jadi 4-5 persen. Memang agak berat, tetapi tetap jadi komitmen G20," kata dia.

Maka dari itu, kata Bambang, diperlukan stabilitas dalam penetapan kebijakan moneter ekonomi dunia yang diterapkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF).

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016

Reformasi IMF, lanjut dia, merupakan salah satu cara meminimalisir adanya goncangan ekonomi global.

"Paling penting stabilitas, dan harus dijaga semua pihak. Makanya ada permintaan, supaya kalau ada kebijakan moneter harus diperhatikan," ungkapnya. (asp)

toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016