Faisal Basri Usul Kemenlu dan Perdagangan Digabung

Anggota Komite BPH Migas Ibrahim Hasyim
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA.co.id - Ekonom senior Faisal Basri menyebut bahwa lndonesia pada saat ini membutuhkan penggabungan antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan.

Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN

Menurut dia, langkah itu perlu, mengingat pertumbuhan ekspor yang terus menurun.

"Kalau sekarang, saya rasa yang dibutuhkan menteri Luar Negeri dan Perdagangan, seperti Australia dan Korea kalau tidak salah," kata Faisal dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 14 November 2015.

Faisal menyebut, lndonesia menjadi satu-satunya negara di dunia yang ekspornya turun pada persentase dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Atas dasar hal tersebut, diplomasi lndonesia ke depan harus perdagangan luar negeri.

Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas itu menambahkan, meski pertumbuhan ekspor terus menurun, hal sebaliknya justru dialami pertumbuhan impor. Dia menyebut pada lima tahun terakhir, pertumbuhan ekspor hanya 24,5 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekspor mencapai 48,4 persen.

Menurut Faisal, hal tersebut berimbas pada nilai mata uang rupiah yang terus turun. "Makanya rupiah nyungsep terus," tutur tokoh yang pernah maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta tersebut. (asp)

Saleh Husin

Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi

Tugas besar tim ekonomi baru adalah mengurangi impor untuk produksi.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016