Serangan di Paris, Pasar Asia Siap Bergolak

Sumber :
  • REUTERS/Issei Kato
VIVA.co.id
- Pasar Asia bersiap untuk bergolak pada Senin, dengan sentimen kemungkinan diguncang oleh serangan teroris brutal di Paris pada hari Jumat lalu.

Bursa saham berjangka AS jatuh pada hari Minggu, dengan saham Dow Jones turun 150 poin dan S & P 500 berjangka turun 0,76 persen pada awal perdagangan Asia.

Serangan yang terjadi di tujuh lokasi di Paris, menyebabkan 129 orang tewas dan ratusan lainnya terluka, mungkin akan berefek singkat pada pasar ekuitas, analis mengatakan ini dilansir dari CNBC, Senin 16 November 2015.

"Peristiwa mengerikan di Paris cenderung berefek tajam di pasar dalam jangka pendek. Jangka panjangnya adalah memengaruhi risiko politik dari pasar sendiri," pasar strategi IG Evan Lucas menulis dalam sebuah catatan dirilis Senin pagi.

Indeks Nikkei 225 Jepang mungkin tergelincir menjelang rilis kuartal ketiga produk domestik bruto (PDB) hari ini. 

Saham Chicago dan Osaka berjangka yang diperdagangkan di 19.435 dan 19.550, baik di bawah dekat sebelumnya indeks dari 19.595.

Menurut perkiraan Nomura, ekonomi Jepang diperkirakan menyusut menjadi 0,4 persen tahunan pada periode Juli-September, menyusul kontraksi 1,2 persen pada kuartal sebelumnya karena penurunan belanja modal dan melemahnya permintaan eksternal di Asia, khususnya Cina. 

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Ekuitas Australia kemungkinan akan memperpanjang kerugian di tengah kelemahan persisten harga komoditas. Saham berjangka lokal berlekuk turun 0,7 persen menjadi 4.997, sebuah 54-point diskon untuk indeks S & P ASX 200 yang mendasarinya.

Saham di Bursa-bursa Asia Rabu ini Dibuka Melemah
Saham-saham utama AS kehilangan lebih dari satu persen pada hari Jumat, tertekan oleh terus menurunnya harga minyak.

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016