Di G-20, Jokowi Minta Rombak Struktur Keuangan Dunia

Presiden Jokowi dan PM Australia, Malcolm Turnbull, saat berkunjung ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • @TurnbullMalcolm
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo, menyampaikan pentingnya merombak total arsitektur keuangan global. Hal tersebut disampaikan Jokowi, pada pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi dalam pertemuan negara-negara G-20 di Turki akhir pekan lalu.

Anggota Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Senin 16 November 2015, menyampaikan, Presiden beralasan bahwa perombakan struktur ekonomi global itu harus dilakukan, karena sudah sejak lama keuangan dunia tergantung dengan mata uang suatu negara. Dalam hal ini dolar Amerika Serikat. 

Ketergantungan tersebut, mengakibatkan gejolak ekonomi yang terjadi di negara tersebut, berdampak luas terhadap negara-negara lain. 

"Ketergantungan yang tinggi terhadap dolar AS, telah menyebabkan distorsi-distorsi global yang kini mengancam kemajuan ekonomi global," kata Presiden Jokowi.
Qatar dan Jordania Janji Tingkatkan Investasi di RI

Selain itu, menurut Jokowi, tidak hanya sektor keuangan, reformasi ekonomi dunia secara fundamental juga harus dilakukan. Sehingga, semakin kuat dan pada akhirnya mendapatkan kepercayaan para investor internasional. 
Pekan Ini Rupiah Bakal Terus Menguat, Ini Pendorongnya

"Reformasi perekonomian yang nyata sangat diperlukan untuk membangun kembali kredibilitas pasar, serta merebut kembali kepercayaan investor dan pelaku ekonomi,” jelas Presiden Jokowi.
Jokowi Bakal Resmikan Pembangkit Listrik Tercanggih di RI

Namun, dia kembali menekankan, reformasi itu perlu diikuti likuiditas keuangan dunia  yang kuat, agar stabilitas ekonomi internasional dapat tercipta. (asp)
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016