2060, Dunia Terancam Kekurangan Air

Bongkahan es Kutub Utara.
Sumber :
  • Reuters/Francois Lenoir

VIVA.co.id - Peneliti mengingatkan kepada penduduk bumi atas ancaman kekurangan air di masa depan. Peneliti menyebutkan penduduk dunia akan mengalami problem kekurangan air nanti pada 2060.

Peringatan itu disampaikan menyusul temuan peneliti bahwa menyusutnya massa salju besar yang mengeras dengan perkembangan waktu di belahan bumi utara. Sementara belahan bumi utara menjadi tempat tinggal bagi 2 miliar orang.

Dikutip dari Natural World Report, Senin, 16 November 2015, tim peneliti Amerika Serikat dan Eropa mengatakan akumulasi massa salju itu tampaknya akan mengancam pasokan air sampai 2060 di beberapa area mulai dari lahan pertanian di California, AS sampai area yang berkecamuk konflik di Timur Tengah.

Ilmuwan mengatakan jika hal itu terjadi, maka ratusan air lembah sungai yang tergantung pada tumpukan salju di belahan bumi utara itu akan mengalami kekurangan air.

"Pengelola air harus membuat kesepakatan pada banyak tempat untuk alternatif karena penyimpanan air tidak lama lagi," kata Justin Mankin, pemimpin studi yang merupakan peneliti Earth Institute Universitas Columbia, New York, AS.

Berdasarkan studi tersebut, area yang paling sensitif bisa berubah yaitu lembah sungai di utara dan tengah California, Spanyol dan Prancis bagian selatan, kemudian lembah sungai di Ebro-Deuro, Portugal dan lembah Shatt Al-Arab yang berdampak banyak pada area Timur Tengah termasuk Irak dan Suriah.

Peneliti mengatakan perubahan iklim global adalah penyebab perubahan akumulasi salju di belahan bumi utara tersebut.

Studi juga mengatakan salah satu yang menolong bencana kekurangan air itu adalah curah hujan di area hampir seluruh wilayah Amerika Utara, Eropa utara, Rusia, China dan Asia Tenggara. Makanya peneliti berharap curah hujan di area ini makin meningkat.

Bagi peneliti salah satu yang menjadi perhatian yaitu wilayah California. Pada awal tahun ini, otoritas di AS sangat memperhatikan perkembangan di wilayah ini yang mana musim dingin dan kering telah menyisakan lapisan salju di pegunungan Western California pada titik terendah.

Atasi Krisis Energi Harus dengan Kerja Lintas Sektoral
Nyamuk gigit kulit manusia.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Perubahan iklim memicu perkembangan nyamuk jadi lebih banyak dan kuat

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016