Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2015 anjlok hampir 21 persen dibanding periode sama pada tahun lalu. Pemerintah menilai penurunan ekspor ini disebabkan oleh faktor perlambatan ekonomi Tiongkok.
"(Penurunan) itu karena ekonomi Tiongkok benar-benar melambat dan dampaknya cukup langsung kepada kita," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, di kantornya, Jakarta, Senin malam, 16 November 2015.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2015 sebesar US$12,08 miliar dan turun empat persen dari September 2015 yang sebesar US$12,58 miliar. Angka ini juga turun 20,98 persen dari Oktober 2014 yang sebesar US$15,29 miliar.
Darmin mengatakan, faktor perlambatan ekonomi Tiongkok juga berdampak ke negara lain, seperti Filipina dan Malaysia. "Ekspor kita ke sana juga lumayan. Jadi terpengaruh," kata dia.
Darmin melanjutkan, pemerintah mengharapkan momentum pelemahan rupiah bisa digunakan untuk menggenjot ekspor. Namun, yang ada, harga komoditas anjlok dan industri lokal belum mumpuni.
"Akibatnya, pelemahan rupiah tidak mampu meningkatkan ekspor," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Darmin mengatakan, faktor perlambatan ekonomi Tiongkok juga berdampak ke negara lain, seperti Filipina dan Malaysia. "Ekspor kita ke sana juga lumayan. Jadi terpengaruh," kata dia.