Fahri Hamzah: Perekam Percakapan Novanto Perusahaan Asing

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah
Sumber :

VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mencurigai ada motif dari penyebaran rekaman pembicaraan politisi DPR yang mencatut nama presiden untuk meminta 20 persen saham PT Freeport Indonesia. Dia menilai ada kesengajaan dari pihak-pihak tertentu yang merekam pembicaraan polikus tersebut terkait usaha-usaha untuk perpanjangan kontrak Freeport.

"Saya mengerti ini ada perusahaan asing yang merekam pimpinan DPR dan diumumkan ke publik. Sebelumnya kami menyerang karena kami tidak setuju freeport diperpanjang," ujar Fahri Hamzah di Gedung DPR pada Selasa, 17 November 2015.

Fahri menuding Sudirman Said yang menginginkan perpanjangan kontrak PT Freeport meski kontrak tersebut baru akan berakhir enam tahun lagi yakni pada 2021. 

Setya Novanto: Saya Sayang dengan Pak Idrus

"Mohon maaf Sudirman Said setelah dimarahi karena katanya dia memberikan rekomendasi perpanjangan, ini saya umumkan biar transparan. Dalam rapat konsultasi dengan Presiden, keras sekali dikatakan saya sudah marah dengan mereka, tidak ada pembicaraan tentang Freeport sampai 2019," ungkapnya.

Bahkan Fahri juga menyampaikan bahwa secara tegas Presiden Jokowi sudah menyampaikan bahwa pembicaraan tentang Freeport baru akan dilakukan pada 2019 karena kontrak perusahaan emas terbesar di Indonesia itu baru habis pada 2021.

"Jadi Presiden bilang ke pimpinan dewan, tidak ada perpanjangan sampai 2019. Karena kontrak habis 2021," katanya.

Terkait hal ini, Fahri juga pernah menanyakan langsung kepada pimpinan DPR Setya Novanto terkait keberadaan rekaman tersebut.

Spanduk Setya Novanto Jadi Cawapres Jokowi 2019

"Kalau itu direkam, saya tanya ke Novanto, apakah Bapak yang merekam, dia bilang tidak," ujarnya.

Setya Novanto secara tegas telah membantah mencatut nama presiden dan wakil presiden. Sedangkan, si pengusaha sejauh ini belum memberikan klarifikasi.

"Ya, saya harus menyampaikan karena saya tidak pernah menggunakan masalah-masalah ini untuk kepentingan yang lebih jauh. Jadi saya enggak pernah membawa nama-nama presiden atau wapres," kata Novanto, usai bertemu Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin, 16 November 2015.

Novanto mengaku, apa pun yang dibicarakan menyangkut presiden maupun wakil presiden, hanya masalah yang penting. Bukan untuk pribadinya, tapi demi kepentingan bangsa dan negara. Kepada Kalla, Novanto mengatakan dirinya tidak pernah mencatut nama RI-1 dan RI-2 itu seperti yang dirumorkan selama ini.

Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020

[Baca: ]

Spanduk dukungan Jokowi-Setya Novanto di Pilpres 2019 di arena Rapimnas Golkar.

Heboh Spanduk Setya Novanto Cawapres Jokowi di Pilpres 2019

Tak ada yang mengaku memasang spanduk tersebut.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2016