Ini Rahasia Jarum Kompas Alami pada Hewan

Migrasi Burung Jalak
Sumber :
  • REUTERS/Nir Elias

VIVA.co.id - Peneliti kini telah menemukan sumber navigasi perjalanan jauh banyak hewan.

Selama bertahun-tahun, peneliti masih bingung kenapa kelompok hewan seperti lalat buah, kupu-kupu, merpati sampai penyu laut bisa menjalankan navigasi mereka dalam perjalanan jauh.

Selama ini, ada dua teori terkait dengan navigasi hewan. Pertama, hewan mendapatkan navigasi itu dari molekul besi yang terikat dan teori kedua navigasi itu bersumber dari protein hewan yang disebut crypchrome.

Tapi kini, dikutip Engadget, Selasa 17 November 2015, peneliti Universitas Peking, China, menemukan kedua teori itu menggambarkan aspek yang mengolaborasikan sistem bio navigasi yang sama.

Dalam penelitian itu, peneliti menemukan protein hewan tersebut berperan menjalankan navigasi yang mana bisa berperan sebagai sensor magnetik. Sensor itu mengandalkan dengan sensor medan magnetik bumi.

Pada studi ini, penelitian yang dipimpin Can Xie ini menggunakan teknik mikroskopi elektron dan permodelan komputer untuk menemukan struktur protein penentu tersebut.

Untuk menguji hipotesa mereka, tim peneliti pertama kali mencari sebuah protein dengan empat sifat spesifik. Peneliti menduga protein itu akan mampu mengikat besi dan sel.

Protein tersebut dicari peneliti karena juga beroperasi dengan sistem saraf pusat dan berinteraksi dengan cyrptochrome.

Peneliti menemukan kemampuan itu dalam protein yang disebut MagR. Ternyata bentuk molekul MagR dan cyrptochrome dan lainnya membentuk silinder yang sangat magnetik. Saat terpapar medan magnetik, protein tersebut sesungguhnya bereaksi.

Tim kemudian meyakini protein tersebut bereaksi seperti jarum kompas. Jadi saat hewan tersebut mengaktifkan molekul protein tersebut, maka kemungkinan akan mengunci ke arah utara. Molekul ini disebutkan juga menginformasikan perubahan arah tujuan perjalanan hewan tersebut.

Temuan ini menjadi tugas peneliti untuk mengungkap potensi selanjutnya. Tim peneliti mengaku sedang menekan protein tersebut dalam kadar tertentu untuk melihat apakah dengan demikian hewan kehilangan navigasi alami mereka.

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Materials. 

Dicurigai Mata-Mata, Burung Merpati Ditangkap Polisi
Sistem Mata Angin Suku Alas, Kabupaten Aceh Tenggara

Sistem Mata Angin Masyarakat Alas Aceh

Mata angin masyarakat adat alas menggunakan sungai.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2015