Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Laporan dugaan pencatutan nama Presiden RI Joko Widodo yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto terkait kontrak PT Freeport Indonesia menjadi perbincangan hangat publik belakangan ini.
Namun, belum jelas kasus ini diungkap, beredar kembali surat yang berisi intervensi Novanto ke PT Pertamina. Surat ini ditujukan kepada Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto.
Dalam surat yang diperoleh dari sumber rahasia ini, Novanto meminta PT Pertamina untuk membayar biaya penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) pada PT Orbit Terminal Merak (OTM).
Isi surat ini juga menyinggung nama Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya. Hal ini terbilang cukup aneh, karena jabatan itu sekarang diketahui diisi oleh Ahmad Bambang.
Baca Juga :
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR
“Sekiranya, kami dapat dibantu mengenai addendum perjanjian jasa penerimaan, penyimpanan dan penyerahan Bahan Bakar Minyak di Terminal Bahan Bakar Minyak antara PT pertamina (Persero) dengan PT Orbit Terminal Merak yang sudah bapak terima beberapa minggu lalu,” kata Novanto di surat itu.
Surat ini juga menyertakan beberapa lampiran, seperti notulensi rapat negosiasi awal antara Pertamina dengan OTM, surat perihal penyesuaian kapasitas tangki timbun di PT Orbit Terminal Merak, surat review kerja sama pemanfaatan terminal BBM Merak, surat tanggapan review dan lain sebagainya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya