- www.nasa.gov
VIVA.co.id - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menunjuk dua perguruan tinggi untuk mengeksplorasi ruang angkasa dengan menggunakan robot. Dua perguruan tinggi Amerika Serikat itu adalah Massachusetts Institute of Technology dan Northeastern University.
NASA akan menjalin kerja sama dengan dua kampus tersebut untuk meneliti lebih lanjut robot humanoid R5 yang masih dalam bentuk purwarupa. Pada awalnya, robot yang dikenal sebagai Valkyrie itu hanya diproyeksikan untuk membantu saat terjadi bencana alam. Namun, NASA memiliki harapan lain terhadap R5.
R5, dalam bayangan NASA, bisa menjadi penjelajah ruang angkasa, sama seperti yang dilakukan para astronot. Jadi, sebelum manusia tiba atau mengeksplorasi misi antariksa, NASA ingin robot tersebut yang mengawali misi tersebut.
Seperti diketahui, NASA memiliki misi besar, yakni mengirim manusia untuk meneliti asteroid pada 2025 dan menjadi pengirim manusia pertama yang menapaki permukaan Mars sekitar tahun 2030.
"Kemajuan teknologi robotika, termasuk kolaborasi manusia dan robot, sangat penting untuk mengembangkan kemampuan untuk perjalanan kita ke Mars," ujar Steve Jurczyk, rekan administrator peneliti untuk misi teknologi antariksa di NASA seperti dilansir dari NBCNews, Rabu, 18 November 2015.
Juru Bicara NASA mengatakan, saat ini badan antariksa itu sedang menegosiasikan perjanjian lebih lanjut dengan dua universitas itu. Dalam penerapannya, NASA akan melatih para mahasiswa ke laboratorium NASA, tempat robot Valkyrie diproduksi. Lalu, robot tersebut akan dikirim ke kampus masing-masing pada Januari 2016.
Massachusetts Institute of Technology dan Northeastern University akan menerima dana sebesar US$250 ribu per tahun selama dua tahun dari NASA. Dana tersebut diperuntukan untuk keperluan riset terhadap robot R5.
(mus)
Respons 'Miring' Ambisi Korea Utara Kirim Bendera ke Bulan
Korut masuk 10 negara yang berhasil dalam teknologi antariksa.
