Ketua MPR: Sebagai Negara yang Beragam, Indonesia Tetap Satu

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan
Sumber :
VIVA.co.id
Wapres Swiss Ingin Garuda Indonesia Terbang ke Jenewa
- Indonesia adalah negeri yang berdasarkan Pancasila dan bersemboyankan Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai negara yang beragam, Indonesia tetap satu.

Swiss Jajaki Kerja Sama Perawatan Pesawat dengan RI

Demikian dikatakan Ketua MPR Zulkifli Hasan, saat menerima Delegasi Senat Swiss, di ruang kerjanya, Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, 18 November 2015. Pancasila menurut Zulkifli mempunyai makna cinta kasih.
Jonan Bahas Kerja Sama Penerbangan dengan Swiss

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan

Meski Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam namun Indonesia mempunyai landasan yang kuat yakni Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 yang disepakati sejak Indonesia merdeka 17 Agustus 1945. “Di sini agama apapun mempunyai hak yang sama,” ujarnya.


Setiap orang dengan latar belakang apapun dikatakan boleh mempunyai cita-cita apapun.

 

Dipaparkan, Jakarta yang mayoritas penduduknya beragama Islam namun Gubernurnya beragama non-Islam. Demikian pula di Nusa Tenggara Timur yang penduduknya masyoritas beragama non-Islam tapi Ketua DPRD-nya beragama Islam. Pada kesempatan itu, Zulkifli dengan tegas mengatakan bahwa dirinya mengutuk keras ISIS dan perbuatan teror di Perancis.

 

Dikatakan oleh Ketua Senat Swiss, Claude Heche, bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk meningkatkan hubungan kerja sama dengan Indonesia di bidang ekonomi dan politik. “Kerja sama perlu ditingkatkan untuk kemakmuran rakyat,” ujarnya.


Disampaikan bahwa sistem tata negara Swiss adalah menganut sistem dua kamar. Disampaikan juga bahwa antara Swiss dan Indonesia memiliki kesamaan yakni Swiss juga terdiri dari keragaman suku dan agama.

 

Dalam kesempatan itu, Heche menyampaikan berita bahwa dirinya selepas melakukan kunjungan ke Sulawesi. Heche mengabarkan bahwa kerja sama yang sudah dilakukan adalah dalam bidang pertanian kakao dan coklat.


Dikatakan pemerintah negaranya telah membantu petani kakao di Indonesia sebanyak US$40 juta. Dirinya merasa senang sebab kerja sama dalam bidang pertanian kakao ini bagus dan baik dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah maupun petaninya sendiri. Heche mengatakan pada tahun selanjutnya antara tahun 2017 dan 2020, Swiss akan membantu petani Indonesia sebanyak 130.000 orang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya