Freeport Dikelola Pemerintah, Dolar AS Bisa Jadi Rp2.000

Rizal Ramli Laporkan Harta Kekayaan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Solihin
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, mengaku akan terus menentang perpanjangan kontrak karya dengan PT Freeport Indonesia. Apalagi jika arah proses negosiasi yang dilakukan masih hanya akan menguntungkan perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) itu.

Dukung Rizal Ramli Maju Pilkada, Buruh Mulai Keliling Pabrik
Rizal menjamin, perusahaan tersebut harus bisa membayar royalti yang lebih tinggi kepada Indonesia jika ingin meneruskan kegiatan operasinya. Jika saja perpanjangan kontrak karya tersebut disepakati pemerintah. 

Rizal Ramli tentang Ahok: Serahkan pada Tuhan Menghukumnya
"Kalau itu dipenuhi, bisa dilanjutkan. Kalau seandainya Freeport ngotot tidak mau penuhi, kembalikan kontrak karya-nya," ujar Rizal di Jakarta, Rabu 18 November 2015.

Menurut Rizal, tak hanya itu, Freeport juga harus mau menyelesaikan urusan lingkungan dan limbah, kemudian membangun smelter dan melakukan divestasi saham. Apa yang diberikan Freeport harus sebanding dengan apa yang dikeruk dari tanah Indonesia.   

"(Kalau tambang Freeport tidak diperpanjang) Indonesia akan dapat 'durian runtuh', kenapa? Karena cadangan emas di Freeport itu (melimpah)," katanya.

Rizal menambahkan, cadangan emas di gunung Grasberg saat ini sudah habis. Namun baru-baru ini ditemukan cadangan emas yang berkali lipat jumlahnya di sekitar area tersebut.

Didaerah temuan baru itu, kata Rizal, memiliki cadangan emas sekitar 16 juta kilo gram. Sementara cadangan tembaganya bisa sampai 1,5 Miliar kilogram, ditambah lagi kandungan mineral lainnya. 

"Saudara kebayang tidak, cadangan emas Bank Indonesia (BI) hanya 100 ribu kilogram. Kalau setengahnya yang dari Freeport itu dimasukkan ke BI, rupiah kita bisa menguat. Bisa sampai Rp2.000 per dolar AS," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya