- www.nato.int
VIVA.co.id - Pada hari ini, 19 November 2015, tepat 29 tahun pertemuan perdana antara pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev dan pemimpin Amerika Serikat, Ronald Reagan.
Bagaimana pun, pertemuan ini membawa harapan baik bagi masa depan dunia. Saat terjadi pertemuan, dua pemimpin ini terlibat dalam percakapan panjang, pembicaraan personal, dan terlihat keinginan untuk membangun hubungan yang lebih baik dan dekat.
Pertemuan itu agak mengejutkan, karena Reagan kerap melontarkan retorika yang menyindir komunisme dan Uni Soviet. Reagan sering mengungkapkan keinginannya sebagai pemimpin Amerika Serikat agar persaingan nuklir antara Soviet dan AS tetap berada dalam pengawasan.
Sementara untuk Gorbachev, pertemuan itu menjadi sinyal yang jelas lain dari keinginannya untuk mendapatkan hubungan yang lebih baik dengan Amerika Serikat, sehingga ia bisa melanjutkan program reformasi Soviet yang dijalankannya.
Tak ada kesepakatan besar. Namun enam kesepakatan kecil berhasil dicapai oleh dua negara besar ini. Mulai dari pertukaran budaya dan ilmiah, hingga ke isu-isu lingkungan.
Reagan dan Gorbachev, bagaimanapun, menyatakan puas dengan pertemuan puncak, yang berakhir pada 21 November 1985.
KTT berikutnya diadakan pada bulan Oktober 1986 di Reykjavik, namun tak berakhir dengan baik. Komitmen Reagan untuk melanjutkan Strategic Defense Initiative (yang disebut "Star Wars," sistem pertahanan rudal) menjadi hambatan yang besar bagi perbincangan tentang pengendalian senjata.
Namun, pada saat KTT ketiga mereka di Washington, DC pada tahun 1987, kedua belah pihak berhasil mencapai konsesi untuk melanjutkan kesepakatan mengenai pengendalian senjata. (ase)
03-08-1988: Soviet Bebaskan Pilot Amatir Cessna
Rust berhasil mendaratkan pesawat tanpa terdeteksi.
