Sumber :
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
- Pemerintah dinilai masih perlu mewaspadai tekanan di pasar keuangan global di tengah pemulihan ekonomi global yang juga masih belum merata.
Di Amerika Serikat (AS), misalnya, pertumbuhan ekonomi masih moderat, terindikasi dari ekspansi manufaktur dan ekspor yang masih lemah. Namun, sektor tenaga kerja menunjukkan perbaikan, tercermin dari tingkat pengangguran yang menurun, serta pertumbuhan gaji dan data
non-farm payroll
yang meningkat.
"Perkembangan tersebut semakin meningkatkan ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga bank sentral AS pada bulan Desember 2015," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara, dikutip dari siaran persnya di Jakarta, Kamis 19 November 2015.
Sementara itu, pemulihan ekonomi di Eropa dan Jepang masih rentan, sehingga mendorong masih berlanjutnya pelonggaran kebijakan moneter. Selain itu, perekonomian Tiongkok juga masih mengalami perlambatan.
Baca Juga :
BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor
Baca Juga :
Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate
Baca Juga :
Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun
"Pemerintah Tiongkok juga melakukan langkah-langkah reformasi pasar keuangan dan internasionalisasi renmimbi," jelasnya. (one)
Halaman Selanjutnya