Sepanjang Tahun Ini, IHSG Sudah Merosot 13,8 Persen

Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
- Otoritas Jasa Keuangan mencatat indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang tahun ini, yakni dari Januari sampai dengan November 2015, mengalami penurunan sebesar 13,8 persen.


Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad memprediksi, laju IHSG sampai dengan akhir tahun akan tetap dibayangi oleh normalisasi kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).


"Pergerakan hingga akhir tahun, tetap dibayangi berbagai hal. Termasuk, suku bungan Fed," ujar Muliaman di Hotel JW Marriot Kuningan, Jakarta, Kamis 19 November 2015.
BEI Rayakan Hari Aktif Kembali, OJK Puji Kinerja Kemenkeu


IHSG di BEI Rabu Ini Berpotensi Berbalik Menguat
Meskipun masih menunjukan grafik menurun, Muliaman mengatakan, kinerja pasar modal sebagai alternatif sumber pembiayaan masih dianggap positif. Hal ini tercermin dari beberapa indikator di sektor pasar modal yang mengalami peningkatan.

Penutupan Sesi I, IHSG Terkoreksi Wajar

"Walaupun minus, tetapi masih menunjukan basis yang baik. Nilai penawaran saham perdana (IPO) dan penerbitan obligasi, total naik 12,5 persen atau Rp108,7 triliun, didorong optimisme emiten. Reksadana juga naik 9,54 persen, atau Rp204,5 triliun," ungkapnya.


Menurut Muliaman, tantangan yang masih akan dihadapi pasar modal pada 2016, tetap didominasi oleh faktor eksternal. Utamanya, mulai dari kebijakan The Fed, dan pemulihan perekonomian di negara-negara maju, khususnya Tiongkok.


Diutarakan Muliaman, pemerintah berkomitmen menangkal sentimen negatif yang diberikan ekonomi global. Pemerintah telah melakukan serangkaian reformasi ekonomi. Transformasi ini diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan pasar domestik.


"Kita sudah saksikan komitmen serius pemerintah. Berbagai paket kebijakan sudah diluncurkan. Menurut survei yang kami lakukan, paket ini dapat sambutan positif masyarakat, dan menumbuhkan citra yang baik," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya