Ini Alasan BI Belum Mau Turunkan Suku Bunga

Gedung bank Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVA.co.id - Kalangan pengusaha terus mendesak Bank Indonesia untuk menurunkan tingkat suku bunga acuannya di tengah perlambatan ekonomi dan industri.

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, Kamis 19 November 2015, mengatakan, tuntutan yang ditujukan kalangan pengusaha dinilai tidak masuk akal. Sebab, pertimbangan untuk menurunkan suku bunga tidak hanya dilihat dari satu sisi belaka.

Mirza menjelaskan, apabila suku bunga diturunkan, otomatis dengan sendirinya akan menurunkan bunga kredit perbankan. Namun, hal tersebut tidak diiringi oleh penurunan bunga deposito. Artinya, bunga deposito tetap tinggi.

"Teman-teman pengusaha melihatnya, penurunan suku bunga kredit saja. Tetapi, bunga depositonya mau tinggi. Siapa yang mau talangin defisitnya?" ujar Mirza di Hotel JW Marriot Kuningan, Jakarta.

Menurut Mirza, kalangan pengusaha dalam skala besar dapat memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang saat ini disubsidi oleh pemerintah. Namun, ia pesimistis para pengusaha tersebut akan mengambil alternatif tersebut.

"Kalau mau bunga rendah, pakai KUR. Tetapi, masa pengusaha mau minta subsidi pemerintah. Jebol nanti APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," ungkapnya.

Sekedar informasi, desakan penurunan tingkat suku bunga acuan tidak hanya datang dari kalangan pengusaha.

Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution juga menganggap bank sentral memiliki ruang lebih untuk memperlonggar kebijakan tersebut.

Bahkan, baru-baru ini Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla meminta kepada BI agar mengevaluasi kebijakan yang tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya dalam sepuluh bulan terakhir. (asp)

Yamaha di Indonesia Motorcycle Show 2014

BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor

DP 20-25 persen sudah cukup rendah.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016