Atur Keuangan Sebelum Anda Punya Momongan

Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
- Tahukah Anda, persiapan anggaran merupakan wujud tanggung jawab atas titipan Tuhan. Sebagai calon orang ua, sudah sewajibnya memberikan yang terbaik bagi buah hati. 

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Namun, sebelum Anda merasa sudah siap menerima kedatangan anggota baru, Anda juga harus siap menganggarkan uang bagi masa depan si kecil.

Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor
Ketika melihat buah hati tumbuh besar, Anda tidak akan mau menukar momen ini dengan apapun. Namun, membina keluarga bukan perkara mudah. 

Membesarkan anak dan hidup bahagia bersama pasangan Anda memang jadi impian setiap orang. Tetapi, saat Anda memutuskan untuk berkeluarga, Anda harus memiliki gambaran besarnya biaya yang akan dikeluarkan. 

Sebuah survei yang dilakukan perusahaan asuransi di Inggris menyatakan, bahwa jumlah biaya untuk membesarkan anak jauh lebih besar dibandingkan harga sebuah rumah.

Di Amerika saja keluarga middle class menghabiskan uang Rp12 miliar untuk biaya membesarkan anak hingga anak tersebut berumur 18 tahun. 

Perlu rencana keuangan jauh sebelum buah hati Anda lahir, karena Anda bisa terkejut pada biaya yang akan dikeluarkan setelah punya anak. 

Berikut ada beberapa tips untuk mengatur keuangan Anda.

1. Anggaran kesehatan

Anda ikut asuransi kesehatan? Apa saja yang ditanggung oleh perusahaan asuransi tersebut? Anda perlu mengetahui apa saja dan melakukan perhitungan premi agar pengeluaran kesehatan ini tidak membebani Anda di kemudian hari. 

Anggaran kesehatan cukup penting bagi siapa saja, terlebih untuk ibu yang sedang hamil. Asuransi dapat menanggung biaya pemeriksaan kehamilan, imunisasi, maupun pemeriksaan bayi. 

Ada banyak biaya tanggungan yang bisa dibebankan pada pihak asuransi termasuk jika terjadi komplikasi.

2. Perhitungan cuti hamil

Ada beberapa kebijakan perusahaan yang mengharuskan seorang karyawan bekerja selama satu tahun sebelum mereka berhak atas tunjangan tertentu. 

Ketahui berapa jumlah cuti hamil yang Anda dapatkan dan berapa gaji pokok yang Anda terima selama cuti. Tidak sama seperti di luar negeri, perhitungan cuti hamil di Indonesia cukup pendek hanya satu hingga tiga bulan saja. 

Setelah itu, sang ibu harus kembali bekerja seperti biasa. Selama masa cuti ini, pastikan persiapan saat meninggalkan buah hati di rumah sudah terpenuhi. Baca Juga:  Atur Keuangan Keluarga Anda dengan Menggunakan Layanan Kartu Kredit

3. Rincian harga barang keperluan bayi

Barang-barang keperluan bayi ada banyak. Anda sering terkejut akan beragamnya produk bayi dan entah apakah Anda memerlukan semua itu. 

Apabila Anda tidak segera menganggarkan keuangan Anda, bisa-bisa uang yang dikeluarkan langsung dalam jumlah besar.

Setelah bayi tumbuh besar dan mulai merangkak, kebutuhannya sudah berbeda lagi dan semakin banyak. Anda harus membeli berbagai produk keselamatan bayi serta imunisasi. 

Anda membutuhkan perencanaan keuangan yang matang agar semua biaya bisa ter-cover.

4. Antisipasi anggaran yang bocor

Seringkali pendapatan tidak seimbang dengan pengeluaran. Anggaran yang awalnya sudah terencana pun harus bocor. 

Hal ini lumrah terjadi pada pasangan yang memiliki anak. Untuk itu, perlu dipikirkan matang-matang saat Anda sudah menikah, apakah akan terus bekerja atau merawat anak dan berhenti dari pekerjaan. 

Kalaupun Anda berhenti dari pekerjaan, harus dipikirkan juga apakah dana dari satu sumber pendapatan itu cukup? Baca Juga: Ini KTA Terbaik dengan Bunga di Bawah 1%!

5. Membuat rekening bersama

Ketika Anda menikah dengan pasangan, tidak ada lagi istilah tabunganku atau tabunganmu. Gabungkan pendapatan ke dalam satu rekening dan mulai melakukan perencanaan keuangan dari jumlah keduanya. 

Rekening ini akan sangat membantu mencapai tujuan keuangan keluarga serta memudahkan Anda saat mencatat arus kas keuangan. 

Biasakan untuk membicarakan segala pengeluaran kepada pasangan agar semua berjalan transparan.

6. Prioritas pengeluaran

Seperti yang dijelaskan di poin-poin sebelumnya, ada banyak barang untuk perawatan bayi yang harus Anda beli. Prioritaskan mulai dari hal yang terpenting dalam membelanjakan uang Anda. 

Misalnya, kursi bayi untuk mobil tidak mungkin diperlukan saat ini karena bayi masih kecil dan belum bisa bersandar. Selain mengatur keuangan Anda sejak sebelum bayi lahir, ada baiknya melakukan perencanaan jangka panjang hingga pasca persalinan nanti. 

Saat buah hati lahir, Anda akan direpotkan dengan segala urusan perawatan bayi. Baca juga: Mengenal Pajak Progresif untuk Dana Jaminan Hari Tua

Lakukan sedini mungkin

Alangkah baik jika melakukan perencanaan sedini mungkin sebelum beban biaya membuncah. Bila saat ini kehamilan Anda sudah memasuki usia satu bulan, tak perlu khawatir karena Anda masih punya waktu delapan bulan ke depan untuk mempersiapkan kondisi mental dan finansial untuk menyambut si kecil. 

Siapkanlah kebutuhan secara tidak berlebihan. Bila dana masih belum mencukupi, tabungan pendidikan dan kesehatan si kecil bisa dilakukan setelah membereskan anggaran untuk persalinan. 

Mengatur keuangan bisa dilakukan secara fleksibel asal Anda berkomitmen untuk mematuhi aturan yang Anda buat sendiri sesuai kesepakatan bersama pasangan. 

Jadi, sudahkah Anda mengatur duit untuk kelahiran anak Anda?
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya