Sumber :
VIVA.co.id
- Setiap orang pasti berjuang menemukan kesuksesannya sendiri di bidang yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Tentu, kesuksesan tak mungkin langsung instan didapatkan seseorang.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
Mereka pasti melewati serangkaian proses. Inilah yang kurang dimiliki oleh sebagian orang.
Kemarin berkesempatan berbincang dengan salah satu presiden direktur perusahaan menengah di Indonesia. Menurutnya, salah satu kekurangan orang adalah kurang konsisten untuk fokus menekuni dan mendalami satu bidang.
Dia menyebut, kemiskinan itu seperti orang yang panik. Akhirnya berjalan zig zag.
Ada penelitian terhadap satu bayi binatang. Satu grup A disapih pada umur tiga bulan menyusui. Sedangkan grup B disapih pada umur dua minggu menyusui.
Kemudian, pada test dimasukkan kolam kecil agar mereka berenang mencari bangku kecil, untuk bisa istirahat duduk di atas bangku di dalam kolam.
Grup A dengan segera berenang-renang mencari bangku dan duduk di bangku dalam satu menit.
Grup B panik! Berenang takut tenggelam, mutar-mutar 30 menit. Panik. Bangkunya tidak diketemukan.
Ternyata, bagi orang yang kurang mendapatkan dukungan, berkecenderungan bersikap panik! Demikian hasil eksperimen.
Sering ada tulisan "bila sudah di atas jangan amnesia" berarti ada anggapan bahwa sukses adalah keberuntungan. Anda salah. No.
Sukses adalah mengembangkan ide pada satu bidang keahlian. Jadi hidup itu berjalan lurus ke depan dengan melihat sejarah.
Sahabat saya ada tiga Presiden Direktur di perusahaan multinational. Mereka berkecimpung di industri tersebut selama 25 tahun.
Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen. Buku terbaru MONEY INTELIGENT, Rahasia Kaya Mulai Berbisnis, dan seri Dua Rahasia Kaya Jangan Cintai Uang segera terbit di Gramedia bulan Juli 2015. Untuk memiliki eBook MI3 Money intelligent 3 silakan e-mail ke goenardjoadi@gmail.com.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menyebut, kemiskinan itu seperti orang yang panik. Akhirnya berjalan zig zag.
